Suara.com - Sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin banyak dan menumpuk. Hal tersebut membuat pihak pengolah TPA harus memutar otak agar sampah bisa terolah. Salah satunya adalah dengan metode TOSS atau peuyeumisasi yang telah diterapkan di beberapa TPA di Indonesia.
Peuyeumisasi berasal dari kata peuyeum, yang dalam Bahasa Sunda berarti makanan yang telah difermentasi.
Begitu juga dengan sampah yang memanfaatkan fermentasi untuk mengubah sampah yang sudah tercampur menjadi sumber energi baru.
Sampah kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan baku energi yang berasal dari meterial sampah.
Berdasarkan hasil observasi dan penelitian sejak 2016 di Jawa, Bali, Kalimantan, dan Nusa Tenggara, Ketua Pelaksana Safari TOSS dan CEO Comestoarra.com, Arief Noerhidayat menjelaskan 3 klasifikasi sampah yang bisa dimanfaatkan untuk difermentasi, seperti:
- Sampah domestik yang bersumber dari rumah tangga, perkantoran, hotel, kawasan, dan pasar yang didominasi oleh sampah organik makanan (60 persen), sampah plastik (PVC dan Non PVC) (20 persen), dan sampah residu termasuk didalamnya sampah elektronik (20 persen).
- Sampah biomassa yang bersumber dari lahan pertanian, perkebunan, taman, hingga rabasan di sekitar jaringan listrik milik PT PLN (Persero).
- Limbah kayu dan hutan yang bersumber dari lokasi pemrosesan kayu menjadi produk
Canggihnya metode peuyeumisasi pada sampah ini diklaim bisa menghasilkan pengganti kayu bakar, gas, bensin hingga solar yang selama ini tidak bisa diperbaharui.
Beberapa lokasi TPA di Ciliwung, Bekasi dan Jepara yang diolah dengan metode peuyeumisasi ini diubah menjadi Tanjung Jati Organic Solution. Sedangkan TPA Lombok dan Desa Sampalan dan Desa Akah Klungkung diolah menjadi keranjang olah sampah terdekat.
"Alhamdulillah, kami sudah sangat yakin dengan kualitas dari energi kerakyatan yang kami teliti dan uji didukung oleh masyarakat setempat dan juga UKM," tegas Arief.
Baca Juga: Aktivis Lingkungan Daur Ulang Masker dan APD Bekas Jadi Batu Bata
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
3 Jam Tangan Mewah Deddy Corbuzier, Dulu Koleksi Harga Miliaran Kini Pilih yang Murah Meriah
-
Di Balik "New Horizon": Kolaborasi Seni dan Material yang Memukau di Art Jakarta 2025
-
Urutan Skincare Malam untuk Usia 30-an, Lengkap dengan Rekomendasi Produk Terjangkau
-
6 Tren Kuliner Global Paling Panas di 2025: Plant-Based hingga Zero Waste
-
Aksi Bersih Pantai Bali: Dari Pungut Sampah hingga Edukasi Daur Ulang
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Plantar Fasciitis, Nyaman Bebas Nyeri
-
Tampil Glowing, 9 Rekomendasi Alat Pijat Wajah yang Teruji Ahli Kecantikan
-
5 Zodiak Paling Banyak Disukai Pria, Diam-Diam Punya Energi dan Aura yang Magnetis
-
Mimpi Malam Curi Perhatian! Hariyadin Buktikan Creator Lokal Bisa Tembus Industri Musik Global
-
4 Ciri-Ciri Sepatu New Balance Palsu, Jangan Sampai Pengen Stylish Malah Jadi Mimpi Buruk!