Kemudian ada juga Siti Yunani, seorang ibu sekaligus karyawan swasta di sebuah perusahaan di Bekasi. Selain masalah parental burnout, ia juga mengkhawatirkan perubahan perilaku anaknya karena sudah beberapa beberapa bulan hanya berada di rumah saja.
"Sebenarnya mau banget anak masuk untuk belajar di sekolah, tapi ini bukan karena bosan untuk mengurus anak di rumah, tapi lebih kasihan kepada anak-anak. Karena mereka butuh bersosialisasi dengan teman-temannya," terang dia.
Sedangkan Ella Mustika selaku pengajar di sekolah swasta Bekasi menambahkan, dirinya bersama suami juga sering berbagi peran untuk mendampingi anak saat kegiatan sekolah.
"Kalau aku lebih dengan cara membagi tugas bersama suami. Ketika aku sedang bekerja ada kegiatan zoom meeting, pasti anak didampingi bapaknya. Pokoknya bergantian dengan suami untuk mendampingi anak-anak belajar online," ucapnya.
Dia juga berharap mudah-mudahan belajar mengajar di sekolah segera diperbolehkan, karena belajar di sekolah menurutnya lebih efektif.
Selain itu, belajar di sekolah juga pasti lebih menyenangkan bagi anak dan memudahkan mereka menyerap pembelajaran yang diberikan gurunya. Kemudian, orangtua pun bisa lebih fokus untuk bekerja.
"Saat ini kita hanya perlu bersabar dan berdoa, dan kita juga harus tetap menjaga kesehatan kita dan keluarga. Kemudian kita juga harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan bersama anak meskipun hanya berada dirumah saja," tambahnya.
Menanggapi hal itu, psikolog Liza Marielly Djaprie menilai bahwa dampak pandemi memang membuat semua orang menjadi stres, terutama seorang ibu sebagai pekerja yang mengalami burnout selama berada di rumah.
“Memang di kondisi saat ini, wanita itu ada kecenderungan lebih stres (burnout) meningkat daripada pria. Kenapa? Karena sekarang beban tanggung jawab pada wanita, khususnya seorang ibu, jadi lebih banyak lagi aktivitasnya,” bebernya.
Baca Juga: Parental Burnout, Ketika Orangtua Lelah Fisik dan Mental
Dia menambahkan, saat pandemi, ibu tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga saja, tetapi mungkin sebagai pencari nafkah, kemudian juga harus jadi guru untuk anaknya, dan jadi tukang masak untuk suaminya. Sehingga ini menjadi beban tambahan pada mereka.
Lebih lanjut, kata Liza, gejala parental burnout secara umum terbagi menjadi tiga, yakni secara fisik tidak bisa merawat diri sendiri, perubahan perilaku dari hal yang sederhana seperti terlambat bangun dan marah-marah, dan secara emosi jadi mudah iritasi serta menghindar.
“Mulai marah-marah dan meminta anak buat belajar sendiri, sudah tidak ingin mendampingi. Paling terlihat di perilaku marah-marah ya, karena sudah jenuh dan over-hectic. Sampai tidak ada ide mau ngapain dan ada perasaan tidak ada apresiasi,” ucap dia.
Terlepas dari itu, Liza menyarankan untuk mengatasi parental burnout pada seorang ibu dengan melakukan survive, yaitu identifikasi dulu kadarnya, jika masih bisa self healing mungkin bisa lakukan me time ke suatu tempat. Tetapi jika sudah tidak bisa, maka segeralah berkonsultasi ke ahlinya.
“Pertama itu seorang ibu harus menyadari dulu, ketika memang mencapai titik jenuh atau bahkan sebelum sampai titik itu. Kemudian, konsultasikan dengan pasangan, atau keluarga terdekat, lalu mungkin juga bisa dengan memberikan waktu untuk si ibu ini untuk melepas lelah tersebut,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal