Suara.com - Burnout adalah kondisi lelahnya emosional, fisik dan mental seseorang akibat stres berlebihan dan berkepanjangan.
Kelelahan ini bisa terjadi ketika Anda merasa kewalahan, terkuras secara emosional dan tidak mampu memenuhi tuntutan konstan.
Menurut sebuah penelitian baru, kondisi burnout ini kemungkinan besar terjadi pada seseorang ketika usia 32 tahun. Peneliti menemukan 50 persen dari kelompok usia ini adalah pekerja di Inggris.
Penyebab terbesar kelompok usia ini mengalami stres dan kelelahan termasuk bekerja lebih lama saat bekerja dari rumah (59 persen), tidak bisa memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi (42 persen), dan menghadapi ketidakpastian pasar kerja yang makin kompetitif (33 persen).
Faktanya, setengah dari seluruh tenaga kerja di Inggris yang berada di bawah tekanan adalah orang yang berusia di atas 50 tahun, yakni sebanyak 48 persen. Mereka adalah kelompok yang tidak bisa istirahat dengan baik sejak masa penguncian akibat pandemi virus corona Covid-19.
Tapi dilansir dari Metro UK, stres juga dialami oleh anak muda dan dewasa muda. Hampir 6 dari 10 atau 58 persen pekerja Gen Z merasakan tekanan budaya selalu aktif.
Lalu, hampir setengah atau 49 persen dari mereka telah berhenti kerja karena stres. Sedangkan, lebih dari seperempat (29 persen) akan terbuka mengambil cuti tanpa bayaran jika menghadapi kelelahan.
Karena banyak orang ingin menurunkan tingkat stresnya, 1 dari 5 orang telah beralih melakukan meditasi atau yoga sebagai salah satu bentuk menenangkan pikiran di luar pekerjaan.
Studi ini juga menemukan lebih dari setengah atau 51 persen orang mengaku telah bekerja di luar jam kontraknya sejak masa penguncian. Rata-rata, pekerja Inggris telah menjalani 7 hari kerja dalam pekerjaannya selama 5 bulan.
Baca Juga: Jangan Panik, 4 Trik Atasi Nyeri Punggung akibat Duduk Terlalu Lama
Aturan isolasi mandiri akibat pandemi virus corona ini tentu sebuah tantangan. Sepertiga orang (32 persen) mengaku aturan itu justru membuat mereka kelelahan.
Banyak pekerja yang merasa bahwa jam kerjanya menjadi lebih panjang karena tempat kerjanya dekat dengan tempat tinggal (31 persen) dan kurangnya interaksi sosial telah membuat kesehariannya menjadi lebih sulit (27 persen).
Sedangkan, 7 dari 10 orang atau 69 persen karyawan mengaku tempat kerjanya tidak menawarkan metode apapun untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja atau kesejahteraan mereka selama bekerja dari rumah.
Sisanya, hampir seperempat (22 persen) responden mengatakan tempat kerjanya menawarkan kelas kesadaran dan kebugaran sebagai sarana untuk melawan kejenuhan selama bekerja.
Dr Sarah Vohra alias The Mind Medic, konsultan psikiater ini telah berbagi cara mencegah dan mengenali tanda-tanda stres serta kelelahan yang meningkat saat bekerja. Berikut ini tips sederhana untuk mencegah kejenuhan.
- Buat perbedaan antara rutinitas siang dan malam
- Tuliskan hal-hal yang perlu dilakukan hari itu
- Pastikan tubuh selalu mendapat paparan sinar matahari alami
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?