Suara.com - Desa Adat Penglipuran menjadi salah satu lokasi wisata populer yang terletak di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
Sempat ditutup selama hampir delapan bulan, desa yang dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia tersebut kembali dibuka sejak 17 Oktober 2020 lalu.
Kepala Pengelola Desa Adat Penglipuran I Nengah Moneng mengatakan, pihaknya kini telah melakukan mitigasi penangatan Covid-19 dan membentuk satuan tugas Covid-19 berbasis adat yang disebut Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Penglipuran.
"Kami mendapatkan bimbingan dari pemerintah Kabupaten Bangli untuk kemudian diverifikasi oleh kabupaten dan disertifikasi oleh Kementerian tingkat nasional. Kami mengikuti yang namanya desa wisata berkelanjutan atau sustainable tourism," kata I Nengah kepada Suara.com dalam satu kesempatan.
Untuk bisa kembali operasional dan menyambut wisatawan, desa yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 1028 jiwa tersebut harus melengkapi kebutuhan sertifikasi CHSE atau Clean, Health, Safety & Environment).
Sertifikasi CHSE digunakan untuk menggambarkan ketentuan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, usaha atau fasilitas lain terkait lingkungan masyarakat, dan destinasi pariwisata.
"Auditor ditentukan oleh Kementerian (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Tapi yang terpenting bagaimana kami menjaga protokol kesehatandan kenyamanan tamu bisa terjamin," tambah I Nengah.
Untuk mempraktikan protokol kesehatan, setiap pengunjung yang akan masuk diwajibkan untuk dicek suhu tubuh terlebih dahulu serta mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Pengunjung juga diwajibkan menggunakan masker dan menjaga jarak satu sama lain.
Kini, desa dengan luas 102 hektar tersebut telah menyediakan sebanyak 30 wastafel portabel di berbagai sudut desa, serta mewajibkan semua rumah adat untuk memiliki sanitasi bersih serta menyediakan hand sanitizer di pintu gerbang.
Baca Juga: Wamenparekraf Ungkap 3 Senjata Andalan Bangkitkan Pariwisata yang Lesu
Untuk meninjau pelaksaan protokol kesehatan CHSE di lapangan, Kemenparekraf membentuk program perjalanan bertajuk We Love Bali yang melibatkan masyarakat Bali untuk meninjau destinasi dan melihat langsung penerapan protokol kesehatan yang dijalankan Desa Adat Penglipuran.
Melalui kampanye ini, diharapkan masyarakat dapat membentuk "safety awareness" yang perlahan tercipta dalam pola pikir pelaku usaha pariwisata di Bali dan juga wisatawan.
"Diharapkan industri pariwisata di Bali mulai bergerak dan semangat untuk kembali berkarya sekaligus memberikan edukasi dalam mengimplementasikan protokol kebiasaan baru," kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani dalam keterangan pers yang diterima Suara.com beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Pesta Rakyat dan Promosi UMKM Lokal, Meriah Bertabur Bintang
-
Bebas Bibir Gelap! Ini Rekomendasi 7 Lip Balm SPF yang Bikin Bibirmu Lebih Pink dan Lembap
-
Bedak Apa yang Bisa Samarkan Flek Hitam? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Bagus dan Murah
-
Terpopuler: Amanda Manopo Jajan Habiskan Rp125 Juta di Ojol, Manfaat LED Face Mask Ashanty
-
5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
-
Ketika Warung Pecel Lele Bertemu Streetwear: Cara Jakarta Merayakan Budayanya Sendiri
-
Sensasi Ngopi Ekstrem di Gelas -86 Derajat: Pahit, Creamy, dan Lembut dalam Satu Tegukan
-
Kalender Jawa 29 Oktober 2025: Weton Rabu Wage, di Antara Sial dan Berkah Menurut Primbon
-
Kelezatan Kuliner Jawa Timur, Ini 5 Hidangan Terbaik yang Tak Boleh Terlewatkan
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?