Suara.com - Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) sangat sulit dilakukan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Makarim menyalurkan modul pembelajaran untuk anak usia SD dan PAUD.
Modul pembelajaran ini nantinya disalurkan sekolah untuk orangtua, sehingga siswa tidak perlu menggunakan pertemuan virtual karena usia SD dan PAUD kesulitan untuk fokus.
"Atensi (perhatian) dan umur muridnya masih sangat muda, kita mengeluarkan modul-modul pembelajaran yang bisa dilakukan secara offline yang kami sebarkan ke berbagai daerah," ujar Nadiem dalam diskusi virtual Merdeka Belajar, Transformasi Pendidikan Indonesia, Jumat (22/1/2021).
Modul pembelajaran ini diklaim Nadiem, akan memudahkan orangtua membimbing anaknya yang masih SD dan PAUD selama belajar di rumah, tanpa harus tergantung pada teknologi.
"Jadi orangtua bisa jadi pembimbing dan mengerahkan modul-modul ini, untuk memastikan pembelajaran masih terjadi dalam situasi pandemi," terang Nadiem.
Meski sayangnya, modul ini lebih dulu difokuskan untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia. Daerah 3T ini dipandang kesulitan mengimbangi sistem belajar yang bergantung pada teknologi, karena fasilitas dan akses internet tidak sebaik dan selancar di perkotaan.
Modul untuk anak SD dan PAUD ini adalah bagian dari kurikulum darurat yang diinisiasi Kemendikbud, untuk mempermudah sistem belajar mengajar di masa pandemi Covid-19.
"Jadi kita membuat kurikulum darurat di mana tim kita menyederhanakan kurikulum sebagaimana mungkin. Guru-guru hanya fokus kepada yang esensial dan kepada yang kompetensi inti yang akan menurunkan risiko ketertinggalan pada saat anak itu maju ke tahun berikutnya," jelas bapak tiga anak itu.
Kurikulum darurat kata Nadiem dibuat dalam waktu 3 hingga 4 bulan. Dimana pencapaian kompetensi pembelajaran siswa diturunkan ke tingkat 30 hingga 40 persen dari pencapaian sebelumnya.
Baca Juga: Bisa Kendalikan Covid-19, di Kota Ini Tak Wajib Pakai Masker di Ruangan
"Sehingga guru dan murid bisa fokus kepada apa yang esensial, sehingga itu memberikan ruang untuk guru beradaptasi kepada metode yang baru sekali," pungkas Nadiem.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
4 Rekomendasi Lipstik untuk Kulit Gelap, On Point dan Mudah Didapatkan
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ayah, Cocok untuk Rayakan Hari Ayah Nasional
-
30 Ucapan Hari Ayah dari Anak Perempuan dalam Bahasa Inggris, Cocok untuk Caption Instagram
-
Apa Bedanya Hari Ayah 12 November dengan Hari Ayah 15 Juni? Ini Asal-usulnya
-
25 Ucapan Hari Ayah Nasional 2025 yang Simpel dan Penuh Makna
-
Terpopuler: 100 Persen Ramalan Fufufafa Benar soal Soeharto hingga Film Waluh Kukus Viral
-
5 Rekomendasi AC Portable 1/2 PK Terbaik, Harga Murah Tetap Dingin!
-
3 Sepatu Lari Murah Favorit dr Tirta, Cocok Buat Pelari Kalcer Berkaki Lebar
-
5 Sunscreen Terbaik Bersertifikat Halal, Muslimah Tak Perlu Was-Was
-
5 Moisturizer untuk Kulit Berminyak dan Pori-pori Besar, Hempas Jerawat dan Wajah Kusam!