Suara.com - Merayakan Imlek atau Tahun baru China, lampion kerap digunakan masyarakat Tionghoa sebagai penerang rumah dan pelengkap kemeriahan hari tersebut.
Rupanya, nyala merah lampion menjadi simbol pengharapan bahwa tahun mendatang akan diwarnai dengan keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan.
Tidak hanya itu, terdapat fakta-fakta unik lainnya mengenai lampion. Dilansir dari Chinahighlights, berikut fakta menarik mengenai lampion.
1. Hampir seluruh lampion bewarna merah
Secara tradisional dalam budaya Tionghoa, warna merah dipercaya melambangkan kehangatan, kebahagiaan, dan keberuntungan. Oleh karena itu, hampir seluruh lampion bewarna merah. Rangka lampion biasanya terbuat dari bambu, kayu, kawat, atau rotan dengan hiasan aksara China, lukisan, atau detail sulaman.
2. Terdapat beberapa jenis lampion
Lampion terdiri dari beberapa jenis. Ada lampion gantung yang biasa digantung di rumah atau ruang publik, yang dianggap membawa perlindungan dan keberuntungan. Terdapat juga lampion terbang. Bentuknya mirip dengan balon udara yang terbang dengan dorongan api. Selain itu, terdapat juga lampion apung yang biasanya diletakkan di dekat sungai, kolam, atau danau.
3. Hong Kong memegang rekor tampilan lampion
Pada 2011, acara Festival Pertengahan Musim Gugur terbesar yang diselenggarakan di Taman Victoria, Hong Kong, mencetak Rekor Dunia untuk patung lentera terbesar. Patung lentera tersebut berbentuk ikan berukuran lebih dari 36 x 9 x 13 meter, terbuat dari 2.360 lentera tradisional Tiongkok. Konon, dibutuhkan waktu selama 13 hari dan 35 orang untuk membangun lentera terbesar ini.
4. Desain lampion penuh dengan simbolisme
Segala yang terdapat pada lampion rupanya memiliki arti tersendiri. Selain merah, terdapat warna lain lampion yang memiliki filosofi masing-masing. Warna merah muda melambangkan romantisme, putih melambangkan kesehatan yang baik, hijau berarti pertumbuhan hasil panen, oranye berarti uang, kuning membawa keberuntungan di sekolah, dan biru muda dan ungu harapan mimpi dapat terwujud.
Bentuk bulat pada lampion juga melambangkan keutuhan dan kebersamaan di Tiongkok, yang mengingatkan pada bulan purnama, yang berlangsung selama Festival Lentera dan Festival Pertengahan Musim Gugur. Selain itu, kaligrafi yang terdapat pada lampion dimaksudkan sebagai harapan terbaik untuk umur panjang, hidup sehat dan masa depan yang makmur dan makmur
5. Lampion telah ada sejak 2.000 tahun lalu
Sejarawan percaya, lampion pertama digunakan selama Dinasti Han Timur (25-220 M). Kaisar Han Mingdi, seorang pendukung agama Budha, menemukan biksu yang menyalakan lentera di kuil-kuil untuk menunjukkan rasa hormat kepada Budha pada hari kelima belas di bulan lunar pertama. Dia kemudian memerintahkan semua kuil, rumah, dan istana kerajaan untuk menyalakan lentera malam itu, yang kemudian dikenal sebagai Festival Lampion.
6. Arti penggunaan lampion berubah
Dahulu lampion digunakan untuk memberi penerangan dan menyembah Budha. Namun, saat ini lampion digunakan untuk dekorasi dan perayaan festival publik. Pada beberapa tempat di Cina, lampion digantung sebagai dekorasi.
Baca Juga: Banjir Fitur Baru, Kemeriahan Rayakan Tahun Baru Imlek di Facebook
Hingga saat ini, orang Tionghoa masih percaya memasang lampion akan memastikan masa depan yang sejahtera bagi banyak orang.
7. Terdapat 4 Festival Lampion Utama di Tiongkok
Di Tiongkok, orang-orang menyalakan lentera selama Festival Pertengahan Musim Gugur, Tahun Baru Imlek, Festival Patung Es dan Salju Harbin, dan tentu saja, Festival Lentera. Festival-festival ini menjadi waktu yang baik untuk melihat lampion. Salah satu tempat yang menjadi sorotan adalah Zhaolin Park, di mana lebih dari 1.000 lampion es menyala.
8. Hanya ada 1 museum lampion di China
Rupanya, hanya terdapat satu museum lampion di China, yaitu Lantern Town of the South Kingdom, yang terletak di Zufing, Provinsi Sichuan, Tiongkok. Museum ini diberi nama “The Zigong Lantern Museum”. Museum Lampion juga ditujukan untuk pelestarian lampion Cina dan peninggalan budaya kuno. (Fajar Ramadhan)
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Viral Pengantin Baru Terkena Honeymoon Cystitis H+7 usai Menikah, Apa Itu?
-
Download Twibbon Gratis Hari Sumpah Pemuda ke-97, Lengkap dengan Logo dan Tema
-
Ramalan Zodiak 27 Oktober 2025: Panduan Lengkap Karier, Cinta, & Keuangan
-
Terinspirasi dari Matcha, Begini Ritual Ketenangan dalam Setiap Rutinitas Kecantikan
-
Profil dan Agama Inka Andestha, Lagi Dijodoh-jodohkan dengan Pratama Arhan
-
6 Sunscreen Anti Air dan Anti Lengket untuk Musim Hujan, Cocok untuk Wanita Pekerja Outdoor
-
Berapa Tarif Manggung Raisa? Diva Pop Indonesia Ceraikan Hamish Daud
-
Masih Bingung Harus Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini Jawaban Dokter Spesialis Kulit
-
2 Promo G-DRAGON IN CINEMA CGV, Ada Poster Eksklusif 4DX dan Paket Combo Tiket
-
Apakah Tanggal 28 Oktober Termasuk Libur Nasional? Ini Jawabannya