Suara.com - Para ilmuwan memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang manfaat tidur bagi kesehatan otak. Para peneliti melakukan analisis statistik pada lebih dari 60 studi tentang tidur. Mereka melihat waktu tidur, durasi tidur, gerakan REM (rapid eye movement), ukuran otak, dan ukuran tubuh, serta merancang model matematis untuk melihat bagaimana pola tidur kita berubah selama perkembangan.
Pada dasarnya, ada dua jenis tidur, masing-masing terkait dengan gelombang otak dan aktivitas saraf tertentu. REM, dengan mata bergerak cepat dari sisi ke sisi saat kelopak mata tertutup, adalah tidur nyenyak dengan mimpi yang hidup. Sedangkan ntidur non-REM sebagian besar tanpa mimpi.
Selama tidur REM, otak membentuk koneksi saraf baru dengan membangun dan memperkuat sinapsis - persimpangan antara sel saraf, atau neuron - yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi, memperkuat pembelajaran, dan mengkonsolidasikan ingatan. Selama tidur, otak juga memperbaiki kerusakan saraf harian yang biasanya dialami oleh gen dan protein di dalam neuron serta membersihkan produk sampingan yang menumpuk.
Pada usia sekitar 2,4 tahun, temuan menunjukkan, fungsi utama tidur berubah dari membangun dan memutus koneksi selama tidur REM menjadi perbaikan saraf selama tidur REM dan non-REM.
"Sangat mengejutkan kami bahwa transisi ini seperti peralihan dan sangat tajam," kata Van Savage, seorang profesor ekologi dan biologi evolusioner UCLA dan kedokteran komputasi yang merupakan penulis senior penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances.
Tidur REM menurun seiring bertambahnya usia. Bayi baru lahir, yang dapat tidur sekitar 16 jam setiap hari, menghabiskan sekitar 50 persen dari waktu tidur mereka dalam kondisi REM, tetapi ada penurunan yang nyata dalam waktu sekitar 2,4 tahun. Ini turun menjadi sekitar 25 persen pada usia 10 dan sekitar 10-15 persen di usia 50.
"Tidur diperlukan oleh seluruh makhluk hidup, seperti halnya makan dan bernapas. Menurut saya itu adalah pilar kesehatan manusia," kata Van Savage.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Bikin Kulit Glowing Itu Nggak Susah, Cukup Lakukan 3 Kebiasaan Sederhana Ini!
-
Empat Kunci, Satu Pintu: Merayakan Persaudaraan Lintas Iman dan Keberagaman
-
Tradisi Bertemu Inovasi: Ritual Kecantikan Modern dari Filosofi Teh Bangsawan
-
Berapa Harga Bening Skincare? Bisnis Sukses dr. Oky Pratama hingga Punya Rumah Mewah
-
Ngaku Pernah Insecure, Ayu Dewi & Pevita Pearce Ungkap Rahasia Kecantikan Paripurna di ZAP Fest 2025
-
5 Parfum Pria dengan Aroma Kalem: Wangi Awet dan Cocok untuk Berbagai Acara
-
5 Rekomendasi Skincare Set Travel Size yang Praktis Dibawa Bepergian, Gak Ribet!
-
AQUA Bohong Soal Sumber Air? Klarifikasi Danone Sebut Air Akuifer Bikin Publik Makin Ragu
-
7 Krim Malam Mengandung Vitamin E untuk Usia 50 Tahun ke Atas agar Wajah Awet Muda
-
Siapa Ayah Na Daehoon? Setia Dampingi Putranya, Ternyata Punya Jabatan Mentereng