Suara.com - Tidak sedikit orang yang mencari informasi gejala penyakit melalui mesin pencari Google. Bahkan ada yang sampai kecanduan googling gejala penyakit, seperti wanita bernama Cherelle Farrugia ini.
Melansir Daily Mail, Cherelle bisa menghabiskan waktu 8 hingga 9 jam per hari hanya untuk mencari informasi di Google tentang gejala suatu penyakit yang dialaminya.
Cherelle sendiri pada dasarnya sangat mudah panik atas gejala yang dialami olehnya. Namun ketimbang pergi ke dokter, ia lebih mengandalkan Google saat merasa ada yang tidak beres di tubuhnya.
Cherelle kemudian akan percaya bahwa dirinya menderita penyakit serius. Ia pernah percaya bahwa dirinya mengalami Limfoma setelah mendapati benjolan di selangkangan usai melahirkan anak pertama.
Kepercayaan itu muncul setelah wanita berusia 28 tahun ini mencari informasi di Google. Bahkan ketika hasil tes kesehatan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, Cherelle masih tidak percaya.
"Saya yakin saya menderita Limfoma. Saya menjalani beberapa pemeriksaan, dibayar secara pribadi, bahkan membayar ratusan untuk memeriksakan hal ini dan semua orang berkata 'tidak, semuanya baik-baik saja'," kata Cherelle dilansir dari Daily Mail, Minggu (11/4/2021).
Semuanya berlanjut sampai fase di mana Cherelle percaya bahwa dirinya menderita tumor otak karena merasa sakit dan langsung mengandalkan Google. Ia bahkan sampai mencoba bunuh diri lantaran khawatir dengan semua yang dialaminya.
Akhirnya, pihak keluarga menyita ponsel Cherelle agar putri mereka menghentikan kebiasaan buruknya. Cherelle pun mencoba mencari informasi dengan pergi ke perpustakaan. Beruntung, ia akhirnya memutuskan untuk konsultasi dengan dokter.
Setelah konsultasi, kondisi Cherelle selama setahun terakhir sudah membaik. Wanita asal Fairwater, Cardiff itu tidak lagi mengandalkan Google untuk mencari tahu tentang gejala penyakit yang dialaminya.
Baca Juga: Gegara Google, Wanita Ini Tak Sengaja Kirim Foto Tidak Senonoh ke Ibunya
Cherelle kini semakin aktif menyebarkan informasi dan kesadaran tentang kesehatan mental lewat Instagram. Ia juga membuat kanal YouTube untuk membagikan pengalamannya seputar kesehatan mental.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
7 Outfit Lari Wanita di Musim Hujan, Cepat Kering dari Kepala sampai Kaki
-
25 Contoh Catatan Wali Kelas Semester Ganjil untuk Rapor Siswa SMP yang Penuh Makna
-
Konsumsi Kopi Berlebih Bisa Berdampak pada Kesehatan Tulang Lansia
-
Terpopuler: Isi Amplop Ijazah Jokowi Terkuak, Firasat Shio Ular Terbukti!
-
6 Sunscreen Anti-Aging yang Cocok untuk Wanita Usia 40an, Hempaskan Kerutan
-
Dari Bisnis ke Pemberdayaan: Kisah Lian Tje Mendorong Perempuan Berani Melangkah Lebih Jauh
-
Kepedulian Lingkungan Berubah Jadi Gaya Hidup, Pasar Karbon Mulai Jadi Perbincangan
-
Apakah Tabir Surya yang Diperkaya Memang Efektif Melawan Sinar UV?
-
Tak Perlu Perawatan Mahal! Ini 9 Rahasia Awet Muda yang Bisa Dilakukan Hari Ini
-
Apa Beda Deodorant dan Antiperspiran? Ini 7 Produk Ampuh Kontrol Keringat dan Bau Badan