Suara.com - Tanaman porang belakangan ini seperti menjadi primadona baru dan sedang tren. Penasaran bagaimana cara budidaya tanaman porang yang ideal? Simak penjelasannya berikut.
Sempat dikabarkan menjadi salah satu tanaman yang berpotensi memiliki nilai besar, porang kemudian mendapat perhatian banyak orang. Tak sedikit yang mencari tahu bagaimana cara budidaya tanaman porang, untuk turut mengikuti tren dan mencoba peruntungan. Meski demikian, pada akhirnya jika benar-benar diusahakan, tanaman ini sebenarnya bisa tumbuh dengan baik.
Budidaya Tanaman Porang
Tidak seperti kebanyakan tanaman dengan nilai ekonomi yang tinggi, porang ternyata cukup mudah dibudidayakan. Berikut beberapa langkah budidaya tanaman porang secara ideal, tinggal menyesuaikan saja luas lahan dan jumlah tanamannya.
- Menyiapkan Lahan
Tanaman porang yang ditanam di lahan terbuka memberikan kesempatan hasil yang lebih baik dan berkualitas. Anda cukup membersihkan gulma dan melakukan pembajakan lahan agar menjadi gembur. Siapkan lubang tanam dengan jarak 25 x 50 cm atau 25 x 60 cm, dan isi dengan sekam serta pupuk kompos. - Cara Menanam Porang
Direkomendasikan melakukan penanaman pada awal musim hujan, antara bulan Oktober hingga Desember. Pembibitan bisa dilakukan di dalam polybag, untuk kemudian dipindahkan ke tanah. - Perawatan Tanaman Porang
Perawatan yang dilakukan dapat dikatakan standar, yakni dengan pembersihan gulma,meninggikan guludan, serta memberikan pupuk dan melakukan penjarangan. Proses penjarangan sendiri perlu dilakukan ketika Anda memutuskan untuk menanam 3 hingga 4 batang porang dalam satu lubang agar umbi bisa tumbuh lebih besar - Pemanenan
Budidaya tanaman porang merupakan budidaya yang bisa cepat dinikmati hasilnya. Hanya dalam waktu 7 bulan setelah penanaman, Anda sudah bisa memanen hasilnya. Namun untuk penanaman menggunakan bibit katak, waktu yang diperlukan lebih lama, yakni sekitar 18 sampai 24 bulan.
Nah, itu tadi cara budidaya tanaman porang secara ideal yang bisa Anda gunakan sebagai acuan. Tentu saja jika ingin mendapatkan penjelasan yang lebih cermat Anda bisa mencari informasi di sumber atau buku, dimana penjelasan yang diberikan akan lebih spesifik.
Namun demikian, acuan yang ditulis di atas juga sudah dapat dicoba untuk dipraktekkan. Jadi, segeralah memulai, dan semoga Anda bisa berhasil dalam budidaya tanaman porang yang bernilai ekonomi tinggi. Selamat mencoba!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Agustina Wilujeng: Membaca Bukan Sekadar Hobi, tapi Jalan Jadi Pemimpin yang Menginspirasi
-
5 Sunscreen Favorit 2025 untuk Kulit Kering dan Berjerawat: Kulit Lembap Tanpa Bikin Breakout Parah!
-
Nikmat Sekaligus Sehat, Restoran Ini Sajikan Kolaborasi Menu Spesial Ayam Probiotik
-
12 Ramalan Zodiak Terbaru 4 Oktober 2025: Cancer Moody, Gemini Lagi Deg-degan
-
4 Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 4 Oktober 2025: Gemini Berpeluang Naik Gaji
-
Urutan Skincare Sebelum Makeup, Bikin Wajah Tidak 'Longsor'!
-
Sherly Tjoanda Lulusan Apa? Pimpin Maluku Utara Capai Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Indonesia
-
6 Shio Paling Hoki 4 Oktober 2025, Cinta dan Rezeki Mengalir Deras
-
Apa Itu Amicus Curiae yang Diajukan Pembela Nadiem Makarim? Ini Sejarah, Pengertian dan Perannya
-
HUT TNI 2025: Debut Seragam Baru Bikin Prajurit Lebih "Gaib" di Medan Perang?