Suara.com - Pidato Presiden Joko Widodo membuat heboh dunia maya usai berpromosi kuliner. Dalam promosinya tersebut, ia menyebutkan sejumlah makanan khas dari sejumlah daerah di Indonesia.
Berkaitan dengan adanya larangan mudik, Presiden Joko Widodo menyarankan untuk membeli kuliner khas daerah secara daring. Ia menyebutkan sejumlah makanan seperti gudeg dari Yogyakarta, Pempek dari Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lainnya.
"Untuk bapak ibu dan saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," ujar Presiden Joko Widodo.
Ucapan tersebut rupanya menuai kontroversi karena Bipang Ambawang adalah babi panggang. Hal ini lantaran mudik identik dengan umat Islam, sedangkan memakan babi adalah haram hukumnya.
Tengah ramai dibicarakan, sebenarnya seperti apa Bipang Ambawang?
Bipang Ambawang adalah babi kampung muda berusia 3 sampai 5 bulan yang dipanggang. Babi panggang ini memiliki kulit yang garing, lemak yang tipis dan daging yang lembut.
Bipang Ambawang dipanggang dengan arang yang membara. Sebelum dipanggang, berat babi per ekor berkisar 10 sampai 20 kilogram.
Berat tersebut akan berubah menjadi 3 sampai 7 kilogram usai dipanggang. Berat ini berbeda dengan babi panggang biasa yang bisa mencapai 100 kilogram.
Bumbu yang digunakan pun spesial karena diracik khusus oleh Bipang Ambawang. Kuliner ini cukup terkenal di Kalimantan khususnya Pontianak sehingga selalu ramai dikunjungi pembeli.
Baca Juga: Sejarah Sate di Indonesia, Kuliner yang Heboh Pasca Kasus Sate Sianida
Seperti yang dikatakan presiden Joko Widodo, Bipang Ambawang ini dapat dipesan secara daring. Bipang Ambawang ini dapat dikirim ke seluruh kota di Indonesia melalui jasa ekspedisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Cara Mengatasi Atap Bocor di Musim Hujan, Jangan Buru-Buru Panggil Tukang
-
Terpopuler: Sepatu Selvi Ananda Seharga UKT, Zita Anjani Disindir "Money Can't Buy Class"
-
6 Cara Mengatasi Hawa Panas di Rumah Tanpa AC, Bye-Bye Gerah!
-
Blockchain Bukan Lagi Istilah Rumit, Begini Cara Teknologi Ini Bikin Hidup Lebih Praktis
-
Lari untuk Kebaikan: Lagi Tren Charity Run untuk Masa Depan Anak
-
UKM Naik Kelas: Ini Tren Digitalisasi yang Bikin Bisnis Kecil Makin Gesit
-
5 Potret Golden Black Gourmet: Restoran Mewah Tasya Farasya Mendadak Tutup, Imbas Penggelapan Dana?
-
5 Parfum Non Alkohol untuk Pekerja yang Wanginya Awet, Tak Khawatir Iritasi
-
Arti Pesan 'It Will Pass' yang Dikirim Rachel Vennya kepada Tasya Farasya
-
Cara Selvi Ananda Flexing 'Halus' di Balik Kulot Merah, Tutupi Sepatu yang Seharga UKT