Suara.com - baru-baru ini penyanyi Demi Lovato melela atau mengungkapkan bahwa dirinya ialah seorang non-biner. ia mengatakan proses yang dilakuinya membutuhkan banyak usaha penyembuhan dan refleksi diri.
Dalam video Twitter Rabu pagi penyanyi pop itu mengatakan bahwa ia tidak mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki atau perempuan.
"Saya ingin memanfaatkan momen ini untuk berbagi sesuatu yang sangat pribadi dengan Anda," kata dia.
"Selama satu setengah tahun terakhir saya telah melakukan beberapa pekerjaan penyembuhan dan refleksi diri, dan melalui pekerjaan ini saya mendapatkan pencerahan yang saya identifikasi sebagai non-biner."
Tapi ngomong-ngomong, apa sih yang dimaksud dengan non-biner?
Dilansir dari USA Today, "Non-biner" sendiri mengacu pada seseorang yang tidak mengidentifikasi hanya sebagai laki-laki atau perempuan, atau biner gender tradisional. Demikian menurut Human Rights Campaing.
Mereka dapat mengidentifikasi sebagai laki-laki dan perempuan, di antara dua jenis kelamin atau bukan bagian dari kategori jenis kelamin sama sekali. GLAAD menawarkan definisi serupa.
Dilansir dari GLAAD, istilah ini bukan sinonim untuk transgender atau transeksual dan hanya boleh digunakan jika seseorang mengidentifikasi dirinya sebagai non-biner dan / atau genderqueer.
GLAAD merekomendasikan hanya memanggil seseorang non-biner jika mereka mengklaim identitas itu sendiri.
Baca Juga: Demi Lovato Umumkan Jadi Lesbian: Aku Terlalu Gay untuk Menikahi Pria
Untuk lebih jelasnya: Demi Lovato keluar sebagai non-biner, mengubah kata ganti menjadi they/them.
Hal ini menjadi semakin umum bagi beberapa orang yang mengidentifikasi sebagai non-biner menggunakan kata ganti tunggal they/them.
Non-biner juga ada sebagai istilah umum untuk berbagai identitas gender.
"Nonbiner juga dapat digunakan sebagai istilah payung yang mencakup identitas seperti agender, bigender, genderqueer atau gender-fluid," menurut Kampanye Hak Asasi Manusia.
Identitas gender dan orientasi seksual adalah dua hal yang berbeda - artinya seseorang yang mengidentifikasi dirinya sebagai non-biner tidak ada hubungannya dengan siapa mereka tertarik.
Penyebaran istilah ini muncul saat jumlah rekor orang dewasa AS - 5,6 persen - diidentifikasi sebagai LGBTQ, peningkatan yang didorong oleh generasi muda yang mempertaruhkan kehadirannya di dunia, sebuah jajak pendapat yang dirilis pada bulan Februari menunjukkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam