Suara.com - Lebih dari satu tahun Pandemi Covid-19 terjadi dan vaksinasi telah dilakukan, industri pariwisata di Bangladesh masih terpuruk.
Akibatnya, dilaporkan lebih dari 20 kuda mati kelaparan hanya dalam satu bulan di kawasan turis dan resor paling populer di Bangladesh, hingga Minggu (30/5).
Salah satu pemilik kuda mengatakan mereka telah berusaha untuk membeli pakan ternak yang digunakan untuk perjalanan wisata di pantai Cox's Bazar, Bangladesh.
"Begitu virus corona menyerang, jumlah turis turun tajam. Kami berjuang untuk memenuhi kebutuhan. Bagaimana kami bisa memberi makan kuda?" kata Farida Begum, juru bicara Asosiasi Pemilik Kuda di Cox Bazar, kepada AFP.
Kunjungan turis sempat meningkat pada Desember hingga Februari ketika infeksi Covid di negara itu melambat. Tetapi kunjungan wisatawan kembali sepi lantaram adanya penguncian wilayaj yang diberlakukan pada 14 April.
Setidaknya 21 dari 90 kuda yang digunakan untuk turis di pantai, mati selama sebulan terakhir.
Sementara kuda lainnya nampak kurus, kata Begum. Kematian kuda-kuda itu bukan yang pertama kalinya. Selama masa penguncian tahun lalu, 41 kuda juga mati.
Beberapa pemilik telah membebaskan kudanya, berharap mereka dapat bertahan hidup dengan memakan rumput atau mencari makan.
Pemilik kuda mengatakan bahwa mereka telah berjuang untuk memberi makan keluarga mereka sendiri, dengan banyak yang mengambil pinjaman untuk memenuhi kebutuhan.
Baca Juga: Permintaan Izin Edar Obat Tradisional dan Herbal Meningkat Selama Pandemi Covid-19
"Pejabat dari mikrolender datang ke rumah saya setiap minggu dan mendesak saya untuk membayar kembali pinjaman itu dengan mencicil. Tetapi kecuali turis mulai tiba di Cox's Bazar, saya tidak dapat membayar kembali uang itu," kata Begum.
Bangladesh telah mencatat hampir 800.000 kasus Covid-19 dan lebih dari 12.300 kematian sejak awal pandemi.
Bangladesh baru memvaksinasi 6 persen penduduk dari jumlah populasinya yang telah menerima dosis vaksin pertama. Pemerintah Bangladesh mengatakan bahwa mereka kehabisan dosis vaksin saat mencoba memerangi gelombang baru virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Menjelang 2026, Ini Ulasan Tren Hunian, Ruang Kerja, dan Wellness di Asia
-
Tren Kota Modern di Asia: Mulai dari Bangunan, Teknologi, hingga Gaya Hidup
-
4 Sepatu Lokal Mirip Samba yang Stylish dan Terjangkau Mulai Rp200 Ribuan
-
Katalog Promo Tebus Murah Alfamart Mulai Rp5 Ribu, Cek sebelum Berakhir!
-
6 Cushion dengan Hasil Akhir Velvet Matte untuk Tampilan Halus seperti Beludru
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
-
Daftar Promo Makanan Spesial Akhir Tahun 2025, Hidangan Jepang hingga Kopi Kekinian
-
5 Rekomendasi Sheet Mask Kolagen untuk Samarkan Penuaan Usia 40 Tahun
-
4 Sepatu Lokal untuk Futsal dan Minisoccer yang Lebih Murah dari Adidas
-
Ide Hadiah Tukar Kado untuk Rekan Kerja di Kantor yang Pasti Disukai