Suara.com - Dengan lonjakan kasus Covid-19 yang masif beberapa minggu ke belakang, situasi pandemi ini menjadi serba tidak menentu dan tidak pasti. Rumah sakit dan tenaga kesehatan kewalahan untuk menangani pasien bergejala sedang dan berat. Sementara itu, pasien tanpa gejala dan ringan diarahkan untuk melakukan isolasi di pusat karantina seperti Wisma Atlet Kemayoran. Juga, tersedia opsi melakukan isolasi mandiri di hotel rujukan pemerintah dan juga hunian pribadi.
Bila pasien yang terkonfirmasi Covid-19 ingin mengisolasi mandiri di rumah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Dimulai dari persetujuan pemilik bangunan, pengurus RT atau RW setempat, persetujuan warga sekitar, fasilitas di dalam hunian seperti kamar mandi dalam, sirkulasi udara yang memadai, sampai akses kendaraan roda empat yang mudah dijangkau.
Bila keluarga atau orang yang menyewa kontrakan, apartemen, atau kos yang Anda miliki terkena Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, perlu pembersihan yang menyeluruh untuk memastikan tidak ada virus yang tertinggal.
Maka dari itu, Dekoruma memberikan langkah-langkah untuk membersihkan hunian yang habis digunakan untuk isolasi mandiri. Hal ini guna mencegah penghuni atau orang lain terinfeksi Covid-19 lagi ke depannya.
1. Siapkan Masker dan Sarung Tangan
Langkah pertama yang sangat krusial dan tidak boleh dilewatkan adalah memakai masker dan sarung tangan ketika membersihkan ruangan yang habis dipakai isolasi mandiri.
Untuk tindakan pencegahan yang lebih maksimal, Anda bisa langsung membuka jendela dan menyalakan kipas angin, sesaat setelah pasien yang sudah sembuh meninggalkan ruangan isolasi mandiri.
Tunggu selama 24 jam untuk membiarkan sinar matahari untuk masuk dan adanya perputaran udara untuk memastikan udara bersih masuk.
Barulah, mulai memakai masker dengan tingkat efikasi tinggi seperti N-95 serta sarung tangan karet atau lateks untuk mencegah kontak langsung dengan furnitur atau barang-barang yang disentuh pasien isolasi mandiri.
2. Pisahkan Perabot dan Barang-Barang yang Digunakan
Selanjutnya, segera singkirkan perabot dan barang-barang pribadi yang digunakan oleh pasien isolasi mandiri. Mulai dari pakaian kotor, peralatan makan, sprei, sarung bantal, sarung guling, serta benda-benda lain yang dipakai atau disentuh oleh pasien isolasi mandiri di ruangan tersebut.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Bagikan Obat Gratis Bagi Pasien Covid-19 Isoman, Ini Syaratnya
Keluarkan dari ruangan dan taruh di area aman yang tidak akan dijangkau oleh penghuni lainnya sambil menentukan barang apa yang akan dicuci, barang apa yang akan dibersihkan menggunakan cairan pembersih atau disinfektan, dan barang apa yang akan dibuang.
3. Bersihkan Permukaan Keras dengan Cairan Pembersih
Setelah mengeluarkan barang-barang pribadi yang dipakai pasien isolasi mandiri, mulai dengan membersihkan area dan furnitur yang memiliki permukaan keras. Mulai dari permukaan yang besar seperti menyapu dan mengepel lantai, membersihkan rangka tempat tidur, meja belajar, kursi, sofa, kabinet, dan rak TV.
Sampai sudut-sudut dan benda-benda yang lebih kecil seperti gagang pintu, teralis jendela, bagian dalam rak dan laci, serta area-area tersembunyi yang jarang terjamah. Kita tidak pernah tahu apakah ada virus yang menempel di area-area tersebut.
Gunakan cairan pembersih khusus untuk aktivitas seperti mengepel lantai, membersihkan cermin, kaca jendela, dan sebagainya. Untuk proteksi ekstra, Anda juga bisa menggunakan desinfektan yang dapat dibeli atau dibuat sendiri dari larutan pemutih pakaian yang dicampur air.
4. Jangan Lewatkan Peralatan Elektronik
Masih soal membersihkan barang-barang yang dipakai pasien isolasi mandiri, jangan lewatkan peralatan elektronik yang digunakan selama isolasi mandiri. Misalnya, remote TV, remote AC, laptop, mouse, keyboard, tablet, sampai ponsel yang digunakan pasien isolasi mandiri selama periode karantina.
Anda bisa menggunakan desinfektan yang dibuat sendiri atau umum, namun lebih baik menggunakan cairan pembersih khusus elektronik tanpa alkohol. Menggunakan cairan pembersih beralkohol bisa meningkatkan risiko peralatan elektronik ini untuk rusak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Tampil Glowing, 9 Rekomendasi Alat Pijat Wajah yang Teruji Ahli Kecantikan
-
5 Zodiak Paling Banyak Disukai Pria, Diam-Diam Punya Energi dan Aura yang Magnetis
-
Mimpi Malam Curi Perhatian! Hariyadin Buktikan Creator Lokal Bisa Tembus Industri Musik Global
-
4 Ciri-Ciri Sepatu New Balance Palsu, Jangan Sampai Pengen Stylish Malah Jadi Mimpi Buruk!
-
Arti We Should All Be Feminists, Pesan di Kaus Andika Kangen Band yang Gemparkan Synchronize Fest
-
Silsilah Keluarga Syifa Hadju yang Dilamar El Rumi, Keturunan Siapa?
-
4 Rekomendasi Parfum Wanita Tahan Lama dan Murah, Rahasia Wangi Mewah Tanpa Bikin Bokek
-
Cara Menghilangkan Bau Sepatu dengan Bubuk Kopi, Praktis tanpa Perlu ke Tempat Cuci
-
Keriput hingga Flek Hitam Jokowi dan Iriana Jadi Sorotan, Ini 7 Rekomendasi Sunscreen Usia 60-an
-
Beda Lamaran El Rumi dan Al Ghazali di Eropa, Mana yang Paling Romantis?