Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut masih banyak masyarakat yang tidak melakukan isolasi mandiri dengan benar.
Isolasi mandiri sendiri dilakukan khusus pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan dan tidak bergejala, dan dilakukan dengan pengawasan tenaga kesehatan.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid, mnengatakan masyarakat yang ingin menjalani isolasi mandiri harus melaporkan diri kepada satgas setempat, baik itu RT maupun RW.
Kerja sama dilakukan agar masyarakat yang akan menjalani isolasi mandiri bisa mendapat pemantauan via WhatsApp maupun telepon.
“Nantinya dengan dibantu satgas, akan diberikan obat-obatan selama melakukan isolasi mandiri. Proses ini juga perlu adanya tambahan telemedicine, dan kita fokus dulu di daerah Jakarta. Dikarenakan kasusnya cukup tinggi, kemarin 10.000 bahkan sempat 13.000,” ungkapnya dalam acara Isolasi Mandiri Tepat, Lekas Sehat, Senin (12/7/2021).
Diharapkan, telemedicine dapat membantu masyarakat untuk memudahkan konsultasi, sehingga masyarakat yang positif bisa mendapat perawatan yang dibutuhkan.
Di kesempatan yang sama, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 sekaligus Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro, menegaskan bahwa tidak boleh memutuskan sendiri untuk isolasi mandiri sebelum konsultasi dengan tenaga kesehatan.
“Jadi nanti tahu kondisi pasiennya saat itu seperti apa. Syaratnya juga harus dipenuhi kalau ingin isolasi mandiri, salah satunya memiliki gejalanya ringan atau tidak sama sekali. Juga tidak memiliki komorbid, dan usia di bawah 45 tahun,” ungkapnya.
Saat isolasi mandiri, lanjut dr. Reisa, pemantauan harus dilakukan secara berkala. Sebab seseorang akan tahu bagaimana kondisi gejalanya.
Baca Juga: Ada 200 Pasien di Kota Malang Isolasi Mandiri, Belasan Diantaranya Meninggal
“Kalau kita ingin menjalani isolasi mandiri, tentu harus ada pemantauan. Kalau semua oke, nanti disiapkan pengobatan dan juga suplemen selama dua minggu untuk dikonsumsi,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Sukses Intervensi Penurunan Stunting, Gubernur Ahmad Luthfi Terima Penghargaan Kemenkes
-
Admedika Hadirkan VIP Lounge di RSUP Kemenkes Surabaya, Tingkatkan Kualitas Layanan
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja