Suara.com - Bahaya penggunaan skin care abal-abal tidak main-main. Pakar mengatakan risiko bahayanya mulai dari kulit yang rusak hingga kanker loh.
Dr. Bobby Buka, pakar dermatologi dari New York City mengatakan bahwa skin care abal-abal alias kosmetik palsu mengantung sejumlah bahan kimia berbahaya seperti arsenik, kadmium, dan berilium.
"Bahan-bahan memiliki sifat karsinogenik, yang berisiko menyebabkan kanker. Juga ada risiko infeksi bakteri berbahaya yang bisa membuat kulit luka, terbakar, hingga cacat," paparnya dilansir Healthline.
Dokter kulit yang juga bagian dari First Aid Beauty ini mengatakan penggunaan skin care abal-abal memang sangat menggoda. Dengan harga yang jauh lebih murah, kulit yang cerah bisa didapat secara instan.
Namun dampak buruk yang didapat juga tidak main-main. Penggunaan maskara abal-abal misalnya, bisa berujung pada infeksi mata yang sulit disembuhkan.
"Menggunakan maskara dari teman yang sakit mata saja sudah bahaya. Coba bayangkan risikonya jika Anda menggunakan produk kosmetik dengan bahan-bahan yang tidak jelas. Hasilnya tidak akan bagus," tutur dr. Amanda Hoelscher, OD, dari Key-Whitman Eye Center di Dallas, Texas.
Lalu, bagaimana cara membedakan produk skin care abal-abal dengan yang asli? Menurut Chris Schwegmann, pakar hukum yang kerap menangani kasus kosmetik palsu, tanda pertama adalah harga yang terlalu murah.
Sebab, produk kecantikan yang terbukti berkhasiat pasti melakukan riset sebelumnya. Adanya biaya riset tersebut yang membuat harga produk kecantikan asli terbilang mahal.
"Jika Anda melihat harganya jauh di bawah harga pasaran, hati-hati biasanya itu produk palsu. Apalagi jika Anda membelinya secara online bukan di toko resmi," paparnya.
Baca Juga: Cara Memilih Skincare untuk Kulit Berjerawat
Kedua, kemasan yang tidak sesuai dengan yang diiklankan. Pastikan Anda memeriksa kemasan produk skin care sebelum membeli, seperti melihat tanggal kedaluwarsa, nomor izin edar, dan bahan-bahan yang digunakan.
"Banyak juga toko online yang menjual produk asli dengan tanggal kedaluwarsa yang sudah lewat. Ini bisa berbahaya sebab reaksi kimia yang muncul bisa merusak kulit," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
-
Era Baru Makeup Flawless: Saat Riasan Tak Hanya Mempercantik, Tapi Juga Merawat Kulit
-
4 Pelembab Witch Hazel Atasi Bruntusan dan Sebum pada Kulit Berminyak
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Kurangi Produksi Melanin, Bye Noda PIH
-
7 Moisturizer untuk Usia 40 Tahun ke Atas di Indomaret, Best Anti Aging!
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia