Suara.com - Kondom menjadi salah satu alat kontrasepsi yang sering digunakan untuk mencegah kehamilan saat berhubungan seksual. Meski bukan hal asing dalam kehidupan sehari-hari, namun nyatanya masih beredar informasi keliru terkait kondom.
Selain mencegah kehamilan, pemakaian kondom sebenarnya juga bisa menurunkan risiko infeksi menular seksual (IMS). Meski begitu, menghindari perilaku seks bebas jadi pencegahan utama agar infeksi menular seksual tidak terjadi.
Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), berikut sejumlah mitos dan fakta kondom yang sebaiknya diketahui.
1. Mitos: Kondom kurang efektif dalam mencegah kehamilan
Faktanya, kondom memiliki tingkat kesuksesan dalam mencegah kehamilan hingga 98 persen. Sisa dua persen kemungkinan hamil biasanya terjadi karena kesalahan pada saat pemasangan kondom.
2. Mitos: Memakai kondom dua lapis efektif mencegah kehamilan dan infeksi menular seksual
Faktanya, satu kondom saja cukup selama dipasang dengan benar. Menggunakan lebih dari satu kondom justru membuat kondom kurang efektif. Akibat gesekan dari keduanya dapat menyebabkan salah satu kondom robek.
3. Mitos: Kondom hanya untuk pasangan heteroseksual
Faktanya, jika seorang gay sering melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, maka kondom merupakan salah satu cara mencegah penularan penyakit seksual yang umum terjadi pada pasangan sesama jenis itu.
4. Mitos: Kondom tidak diperlukan karena pasangan sudah pakai alat kontrasepsi
Faktanya, selama masih melakukan kegiatan seks bebas sebelum menikah, seseorang tetap dapat tertular dan menularkan penyakit seksual. Jadi dalam hal ini, tidak ada hubungannya kondom dengan spiral atau pil KB.
5. Mitos: Jika alergi lateks, maka selamanya tak bisa pakai kondom
Faktanya, di pasaran sudah tersedia kondom berbahan polyurethane. Sehingga orang yang alergi lateks bisa tetap menggunakan kondom dengan bahan yang lebih aman.
6. Mitos: Saat memakai kondom, penis pria menjadi kurang sensitif
Faktanya, dalam banyak kasus, kondom malah dapat membuat performa pria bertahan lebih lama. Jadi tak ada alasan untuk tidak memakai kondom.
Baca Juga: Kenapa Sih Masih Banyak Laki-laki Ogah Pakai Kondom Untuk KB? Ternyata Ini Alasannya
7. Mitos: Kondom tahan lama
Faktanya, semua produsen kondom selalu mencantumkan tanggal kedaluwarsa di setiap kemasan. Kondom yang sudah ‘uzur’, selain tidak efektif mencegah kehamilan atau infeksi menular seksual, juga dapat membuat kulit iritasi. Jadi sebelum digunakan, harus benar-benar dipastikan tanggal kedaluwarsa kondom.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
10 Prompt Edit Foto Gemini AI untuk Wanita Berhijab Pose Beragam, Hasil Natural dan Tidak Kaku
-
Profil dan Agama Masayu Anastasia, Pacar Baru Baim Wong?
-
Dari Jembrana ke Amsterdam: Perjuangan Petani Kakao Raih Pengakuan Internasional!
-
Siapa Orang Tua Bravy Vconk? Anaknya Lamar Erika Carlina di Panggung Synchronize Fest 2025
-
Mengapa Deddy Corbuzier Amuk Pengadilan Agama Jakarta Selatan?
-
Modest Fashion & Art Trade Show Jadi Gerbang Diplomasi Fashion Indonesia
-
Ternyata Ini Waktu Terbaik untuk Minum Kopi agar Energi Full Sepanjang Hari
-
Promo Superindo Hari Ini 6 Oktober 2025: Diskon Gila hingga 45% Awal Pekan!
-
Ramalan Zodiak 6 Oktober 2025: Era Baru dan Energi Perubahan untuk Anda
-
Sarira Marga Apa? Mengenal Nama Belakang El Putra 'Rangga Versi 2025'