Suara.com - Indonesia selama ini terkenal sebagai negara dengan beragam latar belakang suku dan budaya. Hal itulah yang kemudian jadi insipirasi dari kolaborasi terabaru dari merek Fashion lokal, Manzone dengan visual Artist Muhammad Taufiq (Emte) dalam menghadirkan karya terbarunya.
Dalam keterangannya, Emte mengatakan bahwa kolaborasi dengan merek fashion lokal kali ini ini mengangkat konsep tentang aktivitas masyarakat yang dekat dengan kuliner, transportasi, dan media sosial.
Seperti diketahui, Emte merupakan seorang visual artist yang dalam karya-karyanya menampilkan hiruk-pikuk kehidupan urban, di koleksi kolaborasinya bersama Manzone ini ingin menyampaikan bahwa keberagaman itu adalah sesuatu yang harus diapresiasi.
“Tentunya kita semua memiliki cara sendiri untuk menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan, dengan seru dan menyenangkan. Tentu nya bersama Manzone di koleksi ini ingin mengajak untuk lebih mengenal negeri ini dengan segala keberagaman di dalamnya dan terus cinta dengan Indonesia sampai kapanpun.”
Tak hanya itu, Brand Marketing Manzone, Eduardus Rayendra mengungkapkan di rilisan kolaborasi ini, pihaknya membawa kampanye #62Zone di offline dan digital. Keberagaman dan jemuknya masyarakat Indoneisa ini yang menjadi dasar gagasan kampanye tersebut dibentuk.
“Tentu, tujuannya adalah membangun komunikasi dua arah antara audiens dan brand serta pesan yang kami bawa di koleksi ini bisa tersampaikan dengan maksimal. Seperti di window store kami untuk koleksi ini yang bertemakan warung tegal (warung tegal) serta konten-konten engagement di digital yang ada di media sosial Manzone” tambah nya.
Sementara itu, General Manager Manzone, Laura Kristina menjelaskan kolaborasi ini tercetus sebagai salah satu bentuk dukungan brand terhadap para pelaku industri kreatif di Indonesia salah satunya visual artist.
“Karena perkembangannya semakin pesat dan masif, kami juga ingin turut berperan dan mendukung industri kreatif ini dengan cara berkolaborasi dengan membuat sebuah special collection. Juga, di era sekarang sebagai brand kita tidak bisa bekerja sendirian tetapi harus bisa berpartner dengan banyak komunitas.” ujar nya.
Baca Juga: Makin Banyak Industri Tekstil dan Fashion Beralih ke Kapas Berkelanjutan, Kenapa
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka