Suara.com - Sampah masih menjadi masalah klasik di Indonesia dan belum dikelola secara optimal. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut ada sekitar 67,8 juta ton timbunan sampah pada tahun 2020.
Sedangkan The National Plastic Action Partnership (NPAP) mengatakan ada sekitar 4,8 juta ton per tahun sampah plastik di Indonesia tidak terkelola dengan baik seperti dibakar di ruang terbuka (48 persen), tak dikelola layak di tempat pembuangan sampah resmi (13 persen) dan sisanya mencemari saluran air dan laut (9 persen).
Jumlah produksi sampah plastik di Indonesia juga menunjukkan tren kenaikan 5 persen tiap tahunnya. Terlebih di tengah pandemi seperti saat ini, di mana aktivitas belanja online masyarakat meningkat hingga 62 persen, yang 96 persen dari total jumlah paket menggunakan selotip, pembungkus plastik, dan bubble wrap.
Hal ini juga meningkatkan masalah sampah, yang biasanya berujung di tempat pembuangan akhir (TPA). Padahal, sampah bisa dikelola dan dimanfaatkan, bahkan bisa bernilai ekonomi tinggi jika diperlakukan dengan benar sejak awal, yaitu mulai dari rumah tangga.
Untuk itulah Octopus, sebuah aplikasi yang dapat memberikan solusi dalam mengatasi masalah sampah bekas konsumsi (post consumed products) hadir. Di belakangnya, terdapat nama aktor Hamish Daud, aktor yang juga dikenal peduli dengan lingkungan.
Sebagai Co-Founder Octopus, Hamish mengatakan aplikasi ini dibentuk untuk membantu mengatasi masalah sampah, yang memungkinkan pengguna mengirimkan kemasan bekas pakai untuk didaur ulang menjadi produk yang bernilai jual.
"Kami menyediakan layanan penjemputan untuk kemasan pasca konsumsi melalui aplikasi ini. Mimpi kami adalah menjadi solusi paling efektif untuk Industri dalam mengatasi masalah suplai material daur ulangnya” ujar Hamish dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Suami penyanyi Raisa ini jugaa menjelaskan, Octopus memiliki 3mobile apps, yaitu untuk Pengguna (konsumen), Pelestari (kolektor sampah), dan Checkpoints (Usaha Jual Beli Kemasan Bekas). Ketiga aplikasi ini telah bersinergi dengan sangat baik.
Hamish menambahkan, Octopus menyediakan juga data yang berguna untuk industri FMCG (Fast Moving Consumer Goods), serta menyediakan solusi bagi industri kemasan. Karena memiliki 3 mobile apps yang mensinergikan tiga pihak, Octopus diyakini akan memiliki nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat.
Baca Juga: Bapak Ini Ambil Makanan Sisa di Tong Sampah, Warganet Merasa Tertampar
Lebih lanjut Hamish mengatakan, mayoritas Pelestari ini dulunya pemulung yang diberi pelatihan cara memakai aplikasi dan mengenali sampah kemasan yang sesuai dengan
standar industri daur ulang.
Selain pemulung, banyak juga mahasiswa, korban PHK akibat pandemi Covid-19, dan sopir ojek online yang tak sanggup membayar cicilan motor karena lesunya order di tengah wabah virus corona yang kini ikut bergabung menjadi Pelestari.
“Pelestari bekerja dengan jam kerja bebas. Kapan saja mereka ingin bekerja, maka tinggal menyalakan aplikasinya lalu merespons permintaan dari pengguna Octopus yang ingin mengirimkan kemasan daur ulangnya,” imbuh Hamish.
Bukan cuma itu, lanjut dia, aplikasi Octopus juga memuat cara kelola sampah tertentu, misalnya popok bekas, kaca, dan sebagainya. Guna menarik minat anak muda kalangan millennial untuk bergabung dalam mengelola sampah melalui Octopus, aplikasi ini telah menjalin kolaborasi dengan pihak lain yang relevan dengan gaya hidup kekinian.
"Sekarang kami kerja sama dengan Kopi Soe, UMKM, juga sejumlah tempat popular di Bali," jelasnya.
Tak lama setelah dibentuk, Octopus telah menarik perhatian sejumlah perusahaan multinasional, mulai dari industri kemasan hingga merek-merek FMCG.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
Terkini
-
5 Sabun Muka yang Aman untuk Ibu Hamil: Formula Lembut Bebas Zat Berbahaya
-
5 Fakta Ekspedisi Patriot untuk Perbaikan Infrastruktur Warga Kawasan Transmigrasi Papua Selatan
-
5 Rekomendasi BB Cream untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Samarkan Tanda Penuaan
-
4 Sepatu Vans Ini Diskon Gede-gedean sampai 50 Persen di Foot Locker, Mulai Rp 500 Ribuan Aja
-
3 Shio Paling Beruntung Mulai 9-14 Desember 2025, Saat Tepat untuk Rezeki dan Cinta
-
Pulau Macan: Keindahan Alam dan Legenda yang Menggugah Rindu
-
6 Sepatu Lokal Senyaman Asics Ori: Kualitas Tak Kalah, Harga Lebih Murah
-
3 Bedak Padat Translucent yang Bisa Dipakai Semua Warna Kulit, Mulai Rp20 Ribuan
-
5 Rekomendasi Parfum Aroma Lembut Cocok untuk ke Gereja Saat Natal
-
10 Ide Kado Natal untuk Pasangan yang Romantis dan Bermakna