Suara.com - Dibukanya pintu kedatangan internasional bagi wisatawan asing di Bali meningkatkan harapan akan bangkitnya industri pariwisata.
Perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali, Asih Wesika, mengatakan bahwa kehidupan pariwisata dapat berjalan kembali di Bali dengan kedatangan wisatawan asing.
"Ini berita yang sangat bagus, sangat menjanjikan untuk membangkitkan ekonomi di Bali," katanya dilansir BBC Indonesia.
Senada dengan Asih, Virmigia Risnayani Vira - Cluster Human Resources Director Hyatt Regency Bali dan Andaz Bali - menyambut positif keputusan pemerintah tersebut.
"Tentunya ini berita yang kami tunggu-tunggu dan sudah kami antisipasi cukup lama," ujar Virmigia, Selasa.
Hal itu ditekankan Asih dan Virmigia dengan menyodorkan fakta betapa pandemi telah membuat perekonomian Bali mengalami sangat penurunan luar biasa dalam 18 bulan terakhir.
Dengan dibukanya kembali 'pintu' bagi wisatawan asing ke Bali, mereka berharap hal itu berdampak pada perekonomian di Bali. Alasannya, tumpuan bisnis utama kami berasal dari devisa yang dihasilkan oleh turis baik lokal maupun mancanegara, kata Virmigia.
Namun demikian, Asih mengatakan dirinya tidak memasang target muluk-muluk di masa awal ini, karena 'batasan-batasan' yang dibuat oleh pemerintah untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
"Kita membuka diri bagi wisatawan internasional, tapi dengan beban karantina (lima hari). Ini menjadi beban bagi wisatawan," ujarnya.
Baca Juga: 5 Kuliner Murah Meriah di Pantai Sanur Bali Enak Dan Ramah di Kantong
Karenanya, meski masa karantina dikurangi, namun risiko penularan virus corona telah telah berkurang, kata Luhut.
Namun bagi Asih, karantina itu akan menyulitkan bagi wisatawan asing yang datang ke Bali dalam waktu pendek, seperti yang lazim dilakukan wisatawan asal China.
"Nah kalau sekarang diwajibkan karantina dan dibawa tanggungan mereka sendiri, ini menjadi biaya wisata yang lebih mahal lagi," ujarnya.
Karena itulah, dia mengganggap keputusan pemerintah membuka pintu bagi wisatawan asing ke Bali menjadi tidak akan begitu membantu dunia pariwisata Bali.
Dia mengharapkan agar pemerintah meninjau ulang adanya karantina tersebut, karena sudah ada kewajiban vaksin dua kali.
"Jadi mungkin tanpa karantina, tapi mereka mengikuti PCR tes dan jika hasilnya negatif, boleh jalan, dan kalau positif, masuk hotel karantina," tutupnya.
Berita Terkait
-
Ngeri! 33 Persen Bus Pariwisata Tak Layak Jalan, Kemenhub Temukan Pemalsuan KIR
-
Pulih dari Cedera, Gustavo Almeida Bidik Comeback saat Persija Jumpa Bali United
-
Langkah Awal yang Mengecewakan: Indonesia U23 Ditahan Imbang Laos, Kadek Arel Minta Maaf
-
Pariwisata Indonesia di Tengah Demo: Antara Tantangan dan Peluang, Ini Kata Menpar!
-
Penalti Mirza Mustafic Antar Bali United Tumbangkan Madura United 1-0
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kim Jong Kook Menikah Diam-Diam! Netizen Cari Identitas Istrinya yang Masih Misterius
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
Terkini
-
4 Rekomendasi Lipstik Implora Terbaru Mulai 20 Ribuan, Cocok untuk Ombre Bibir
-
Berapa Honor Pemain Lapor Pak? Andhika Pratama Ungkap Banyak Artis Ogah Jadi Bintang Tamu
-
Akhir Drama Satu Dekade: Reuni Louis Tomlinson dan Zayn Malik Tandai Babak Baru Persahabatan Lama
-
Gaji PPPK Naik Tahun 2025? Simak Perbandingan Paruh Waktu vs Penuh Waktu
-
International Youth Day 2025: Pemuda Jadi Obor Harapan untuk Manusia dan Bumi yang Lebih Sejahtera
-
Profil SMA Gonzaga yang Dukung Tuntutan 17+8, Berapa Biaya Sekolahnya?
-
Cara Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT 2025, Ini Panduan Lengkapnya
-
Besaran Gaji Anggota DPRD Jabar, Tunjangan Rumah Lebih Besar dari DPR RI?
-
Sosok Saryono, Guru Honorer 33 Tahun dengan Gaji Rp350 Ribu Tiap 3 Bulan
-
Apa Itu Kakan no Gi? Makna Upacara Pangeran Hisahito Putra Mahkota Jepang yang Penuh Tradisi