Suara.com - Komnas Perempuan mengakui bahwa kasus kekerasan yang dilakukan oleh anggota kepolisian sulit ditangani hingga tuntas. Apa penyebabnya?
Menurut Komnas Perempuan, faktor relasi kuasa jadi salah satu penyebab pelaku seolah 'terlindungi' dari hukuman atas perbuatannya.
"Kasus kekerasan yang melibatkan anggota polisi memang seringkali sulit mendapatkan penangangan. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah relasi kuasa yang besar. Seringkali karena dilakukan oleh aparatur negara, jadi kasus yang dilakukan oleh Polisi ini harus di treatment secara khusus," kata komisioner Komnas Perempuan Theresia Iswarini dalam konferensi pers daring, Senin (6/12/2021).
Penanganan khusus yang dilakukan dengan memastikan korban mendapatkan perlindungan, setelah melaporkan kasusnya. Pihak terkait bisa mengajukan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
memastikan bahwa korban juga dilindungi otomatis ketika dia mendapatkan telah berhasil melaporkan kasusnya maka dia bisa melapor atau mengajukan ke lpsk untuk mendapatkan perlindungan
"LPSK nanti punya sistem atau mekanisme sendiri, memastikan proses perlindungan terjadi. Setelah itu juga perlu dilakukan upaya supaya kasus tidak di drop," kata Theresia.
Ia menambahkan, memang banyak kasus kekerasan yang dilakukan anggota polisi tapi penanganan hukumnya tidak berlanjut. Bahkan korban justru mengalami serangan cukup berat seperti intimidasi.
Komnas Perempuan merekomendasikan agar tahap awal penanganan kasus kekerasan sebenarnya mematikan pemulihan kondisi korban, baik secara fisik juga psikis. Kemudian secara paralel juga korban dibantu untuk mengadukan kasusnya ke lembaga layanan terdekat atau melaporkan ke kepolisian.
"Menurut kami ini jadi satu hal yang sangat penting untuk dilakukan karena hanya kepolisian, pada kasus pidana, yang bisa masuk ke dalam upaya untuk membantu korban pada konteks penanganan hukum," ujarnya.
Baca Juga: Soal Kasus NWR, Komnas Perempuan: Ini Merupakan Kasus Kekerasan dalam Pacaran
Selain itu, meminta bantuan dari lembaga layanan jugansebainnya dilakukan agar pemulihan korban sefara psikis bisa terkontrol.
"Kadang-kadang polisi juga sangat tidak berpikir untuk membantu proses pemulihan. Sehingga meminta bantuan kepada lembaga layanan akan memperpendek mekanisme yang nanti akan diambil oleh kepolisian," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
7 Fakta Kematian Dosen Untag di Kos: AKBP B Diamankan, Kejanggalan Mulai Terungkap
-
Putusan MK Soal Polisi di Jabatan Sipil, KPK Jelaskan Posisi Ketua KPK
-
Menhut Raja Juli Antoni Tegaskan Peran Penting Polisi di Kemenhut
-
Begini Kondisi Gelandang Persib Bandung Adam Alis yang Lagi Dicari-cari Polisi Malaysia
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow