Suara.com - Ketika kesulitan untuk menyewa jasa tukang bangunan, tak jarang seseorang ingin mengecat dinding kamar mereka sendiri.
Seiring berjalannya waktu, tidak sedikit berbagai akun media sosial membuat video room decor sendiri yang membuat banyak orang terinspirasi untuk mendekorasi rumah mereka termasuk soal mengecat dinding.
Sebenarnya mengecat dinding kamar sendiri di rumah tak sulit, hanya dibutuhkan ketelitian serta kesabaran agar hasilnya rapi.
Jangan bingung, berikut kami rangkum dari laman Yukepo---Jaringan Suara.com, tips mengecat dinding kamar untuk pemula.
1. Coba pilih warna yang tepat
Apakah ruangan yang akan dicat sempit atau tergolong luas? Lalu, apa tema yang hendak diwujudkan di kamar? Untuk kamar yang sempit, ada baiknya untuk memilih warna netral dan pastel untuk mendapat kesan luas.
Warna netral dan pastel biasanya lebih mudah diaplikasikan dibanding warna pop, terang atau vivid, bahkan gelap. Biasanya warna solid juga butuh kondisi dinding yang benar-benar prima. Sebab, saat dindingmu lembap atau pengecatan yang kurang rata akan jelas terlihat dengan warna gelap atau vivid tersebut.
2. Cek bahan cat tembok
Untuk cat dinding, kamu bisa mendapatkan cat yang bersifat water based yang bisa diencerkan dan dicuci dengan air selama masih basah. Dengan begitu, kamu tidak perlu membeli thinner atau pengencer berbahan minyak.
Baca Juga: Sewa Satu Lantai Rumah Sakit, 5 Potret Kamar Persalinan Aurel Hermansyah
Bahkan untuk kayu dan besi pun, sekarang sudah banyak cat water based yang baik dan harganya oke. Jika menggunakan roller paint yang bertekstur, jumlah kaleng cat mungkin lebih banyak daripada yang permukaannya halus.
3. Pastikan sirkulasi udara di ruangan baik
Aroma cat bisa saja membuatmu sesak napas. Untuk itu, menggunakan masker sangat disarankan. Namun, pastikan juga kalau sirkulasi udara di ruangan baik agar aroma cat bisa segera tersamarkan dan tidak mengumpul di satu lokasi.
4. Pilih alat yang cocok
Ada dua jenis alat yang bisa dipakai untuk mengecat. Umumnya adalah kuas dan roller paint. Kuas banyak dipilih karena biasanya lebih irit cat, tetapi mungkin butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan satu sisi dinding. Keuntungan lainnya adalah harga yang lebih murah.
Roller paint bisa mempercepat proses pengecatan karena penampangnya lebih lebar. Hasil akhirnya pun bisa disesuaikan. Ada yang permukaan halus atau sedikit bertekstur. Kelemahannya, kamu butuh tray khusus untuk menampung cat. Kamu juga akan membutuhkan gagang ekstensi untuk meraih bagian dinding atau atap yang tinggi dan kuas untuk bagian-bagian sudut yang sempit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow