Suara.com - Bicara soal arti slow respon, Anda mungkin sudah sangat familiar dengan situasi yang berkaitan dengan istilah ini. Kebiasaan slow respon bisa membuat seseorang dianggap menyebalkan.
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, tentunya Anda mengharapkan tanggapan yang cepat. Terlebih lagi, komunikasi saat ini lebih banyak dilakukan secara online. Anda mungkin seringkali ingin cepat-cepat menginformasikan sesuatu pada orang lain dan bakal sangat jengkel jika tidak segera mendapat feedback karena mereka slow response.
Lantas apa itu slow respon dan dampak negatif apa yang menyertainya?
Pengertian Slow Respon
Slow response merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sering terlambat dalam menanggapi sesuatu.
Meski bersifat secara umum, istilah ini lebih sering digunakan untuk menggambarkan keterlambatan seseorang dalam membalas pesan teks.
Tentu saja, hal ini wajar terjadi 1-2 kali karena setiap orang lain memiliki kesibukan yang berbeda. Namun, jika dilakukan terus-menerus dan tanpa alasan yang jelas, Anda mungkin akan merugi di kemudian hari.
Dampak Negatif Slow Response
Membuat Orang Lain Jengkel
Baca Juga: 5 Tahap Mengungkapkan Perasaan dalam Berkomunikasi
Komunikasi pada umumnya dilakukan secara dua arah. Maka, tidak heran jika pada akhirnya teman-teman Anda mungkin akan kesal dengan sifat ini.
Jika Anda sibuk dan tidak dapat menghubungi mereka dalam waktu dekat, cobalah untuk memberitahukannya terlebih dahulu atau segera memberikan balasan selepas jam kerja dan mengingatkan bahwa Anda mungkin kesulitan bertukar pesan di jam tersebut.
Kehilangan Kesempatan
Ketika seseorang mengirimkan pesan kepada Anda, tidak jarang informasi di dalamnya berupa kesempatan emas, seperti panggilan kerja atau ajakan makan gratis. Sayangnya, jika Anda slow respon, Anda dapat kehilangan peluang tersebut karena tawaran mungkin sudah tidak berlaku lagi.
Sesekali, cobalah untuk multitasking dengan mengembangkan kemampuan membalas pesan di tengah kesibukan.
Diperlakukan Serupa
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Masa Depan Pendidikan dan SDGs: Pelajaran dari Ambassador Talk di Nusa Putra
-
Siapa Istri Wahyudin Moridu? Anggota DPRD yang Viral Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Staycation Rasa Museum: Liburan Mewah di Makau Sekaligus Intip Dunia Picasso!
-
Bedak Herocyn Bisa untuk Wajah? Ketahui Manfaat dan Fungsi Bedak yang Satu Ini
-
Profil UTS Insearch Sydney yang Masuk Riwayat Pendidikan Gibran, Apakah Semacam Bimbel?
-
Ketika Satu Video Mengubah Nasib Restoran: Fenomena Croissant TikTok
-
Wahyudin Moridu dari Partai Apa? Anggota DPRD Viral Ngaku Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Tips Memilih Foundation Sesuai Warna Kulit, Ini 5 Rekomendasi Terbaiknya
-
Aman dan Nyaman, Wali Kota Semarang Pastikan Kotanya Siap Jadi Destinasi Liburan Wisatawan
-
5 Moisturizer Ringan yang Cepat Meresap di Kulit, Gak Bikin Minyakan dan Lengket