Suara.com - Kini semakin banyak orang mendambakan memiliki rumah ramah lingkungan atau sustainable house. Hal itu karena rumah ramah lingkungan disebut bisa membuat penghuninya lebih sehat dan lebih bahagia
Sustainable house atau rumah berkelanjutan adalah rumah yang memiliki dampak negatif seminimal mungkin terhadap kerusakan lingkungan.
"Menerapkan konsep rumah berkelanjutan memungkinkan pemiliknya untuk bukan hanya lebih peduli terhadap keberlangsungan lingkungan dengan melakukan penghematan energi dan mengurangi produksi limbah, tapi juga memberi dampak secara ekonomi dan juga sosial," ungkap Arsitek Mande Austriono dalam konferensi pers Beko Hygiene Shield Cabinet UV Sterilizer, Selasa (22/3/2022).
Bagi yang masih bingung, berikut ini 5 cara menerapkan konsep rumah ramah lingkungan ala Mande Austriono:
1. Memanfaatkan Sinar Matahari
Sebagai sumber daya alam yang memiliki banyak manfaat, mengorientasikan rumah agar mendapat cahaya matahari dengan maksimal memiliki sejumlah manfaat.
Pemanfaatan cahaya matahari dapat meminimalisir penggunaan lampu di siang hari dan tentunya hemat energi. Apalagi sinar matahari juga membantu membunuh virus dan bakteri yang ada di
sekitar rumah.
2. Manfaatkan Ruang Modular
Konsep modular dalam desain ruang dilakukan dengan memanfaatkan sebuah perangkat untuk
beberapa fungsi sekaligus. Misalnya menjadikan ranjang sekaligus sebagai lemari.
Baca Juga: Tak Mau Populasi Sapi Perah Berkurang di Tangan Jagal, Peternak Minta Pemerintah Lakukan Ini
Selain dapat memaksimalkan ruang yang terbatas, penerapan konsep ini juga membutuhkan bahan konstruksi yang minimal. Ini tentu bermanfaat bagi lingkungan sebagai sumber material.
3. Bijak Mengolah Sampah di Rumah
Meski terlihat sederhana, faktanya memilah dan mengolah sampah dari rumah memiliki
dampak yang sangat serius pada lingkungan.
Hal ini terbukti dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2021, yang menunjukan sebanyak 42,3 persen sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga.
Sedangkan 55,5 persen sisanya adalah sampah sisa makanan, sampah plastik serta sampah kertas atau karton.
Punya perilaku biasa memilah sampah, dan mengurangi sampah makanan menjadi langkah yang perlu segera dilakukan agar masalah lingkungan cepat teratasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
5 Sunscreen Perisai Debu untuk Wajah Anti Kusam Pengendara Motor: Lawan Polusi, Bebas Kilap Seharian
-
5 Zodiak yang Cocok dengan Virgo, Hubungan Pasti Awet
-
Eksplorasi Gudeg Jogja: Melestarikan Rasa dan Tradisi Kuliner
-
Berapa Harga TIket Masuk Museum Louvre Paris? Sempat Tutup Sementara karena Koleksi Dirampok
-
Beda Silsilah Keluarga Raisa dan Hamish Daud yang Putuskan Cerai
-
Siapa Saja yang Bisa Mendapatkan Pin Prioritas MRT Jakarta? Cek di Sini
-
5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
-
Ramalan Shio Raisa dan Hamish Daud yang Mau Cerai, Bagaimana Kecocokannya?
-
Magang Nasional Batch 2 Dibuka: Peluang Karier 80.000 Fresh Graduate dengan Skema Pemerataan
-
Siapa Penemu Kamera Depan? Viral Meme Fery Suriadi Jadi Robert Cornelius