Suara.com - Ada banyak cara untuk merayakan Hari Bumi yang jatuh setiap tanggal 22 April setiap tahunnya. PT Sewu Segar Primatama melalui merek dagang Re.juve, menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan menggelar program konservasi hutan bakau.
Re.juve menggandeng Indorunners Bali dan Seasoldier sebagai salah satu pengelola konservasi mangrove, untuk berkolaborasi dalam menggalang donasi mulai tanggal 23 April sampai 22 Mei 2022 nanti.
Re.juve berkomitmen untuk mendonasikan Rp 1.000 untuk setiap botol yang terjual lewat semua transaksi takeaway, aplikasi online, dan store delivery di seluruh gerai Re.juve di Bali maupun di semua kota lainnya yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, dan Surabaya, untuk kemudian disumbangkan untuk konservasi bakau yang dikelola oleh Seasoldier.
“Saat ini Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki luas hutan bakau terbesar di dunia, di mana luasnya mencapai sekitar 3,4 juta hektar, dan sekitar 1,8 juta hektar dari luas tersebut berada dalam kondisi rusak. Sejalan dengan misi Presiden Jokowi yang menargetkan rehabilitasi hutan bakau di tanah air bisa mencapai 600 ribu hektar hingga tahun 2024, Seasoldier pun turut aktif dalam konservasi bakau lewat berbagai program edukasi dan rehabilitasi,” ujar Dinni Septianingrum, Chief Operating Offier dari Seasoldier, mengutip siaran tertulis.
Seperti yang kita ketahui, hutan bakau memiliki banyak sekali manfaat, mulai dari pelindung area pesisir dari abrasi, habitat hewan dan biota laut, rantai makanan, penyerap gas karbondioksida (CO2), dan penghasil
oksigen (O2), bahkan berbagai fungsi ekonomis.
Seasoldier yang merupakan sebuah gerakan pemberdayaan masyarakat untuk aktif menjaga lingkungan, sejak tahun 2015 berkomitmen untuk menggerakkan generasi muda untuk menerapkan gaya hidup baru yang lebih memperhatikan dan melestarikan lingkungan lewat beberapa fokus pilar, salah satunya adalah program konservasi bakau (mangrove conservation).
Konservasi mangrove ini diharapkan tidak hanya berdampak pada kelestarian lingkungan laut, darat, pembangunan berkelanjutan, namun juga pada perubahan iklim.
Program konservasi bakau ini juga menggandeng komunitas Indorunners Bali yang memiliki misi sejalan dengan Re.juve, yaitu mendukung gaya hidup sehat, berbahagia, dan berkesinambungan, serta memberi dampak untuk lingkungan dan juga masyarakat.
“Re.juve telah mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat Bali. Dari sini kami melihat bahwa semakin banyak orang yang ingin hidup lebih bahagia dan menjalankan gaya hidup sehat yang berkesinambungan dengan memilih produk-produk minuman dan makanan dari Re.juve karena lezat, sehat, serta jujur,” ujar Richard Anthony, CEO dan Presiden Direktur Re.juve.
Baca Juga: Indonesia Jajaki Kerja Sama Rehabilitasi Mangrove Hingga Terumbu Karang dengan Arab Saudi
Selain konservasi bakau, Re.juve juga tengah melakukan gerakan menuju nol sampah (towards zero waste). Sebagai produk yang menggunakan buah, sayuran, dan rempah segar, Re.juve juga tidak menampik, bahwa dalam produksi hariannya ada volume sampah organik yang cukup besar yang dihasilkan.
Untuk itulah sejak Februari 2020 yang lalu, Re.juve bekerja sama dengan KOMPIS untuk mengolah sampah buah, sayuran, dan rempah sisa produksi menjadi maggot pakan ternak bernilai tinggi.
Meski setelah diolah sampah organik ini menjadi bernilai ekonomi, Re.juve memberikan sisa produksi tersebut secara cuma-cuma sebagai bentuk kontribusi perusahaan kepada masyarakat.
Untuk memastikan proses produksi menuju bebas sampah, Re.juve juga berkomitmen untuk tidak menambah sampah plastik baru. Sejak Januari 2020 lalu, Re.juve telah mengubah seluruh kemasan botol plastik minuman Re.juve dengan 100% plastik Recycled-PET yang aman untuk makanan dan minuman (food grade).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR