Suara.com - Meski masih banyak hal yang perlu diperbaiki, namun sistem pendidikan Indonesia lebih baik dari sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari peran tokoh pendidikan Indonesia di masa lalu.
Tokoh pendidikan Indonesia ini punya ide dan gagasan penting agar masyarakat lebih berkualitas lewat pendidikan. Perjuangan tokoh yang juga pahlawan Indonesia ini sudah dimulai sejak sebelum kemerdekaan NKRI.
Berikut ini tiga tokoh pendidikan Indonesia, lengkap dengan ide dan gagasannya, mengutip Ruang Guru, Jumat (29/4/2022).
1. K.H Agus Salim
Agus Salim adalah salah satu perumus lima sila dalam Pancasila, yang jadi pegangan bangsa Indonesia.
Ia adalah tokoh nasional yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik. Pendidikan dasarnya ditempuh di Europeesche Lagere School (ELS). ELS adalah sekolah khusus anak-anak Eropa.
Agus Salim melanjutkan pendidikannya ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia. Karena kecerdasannya, Agus Salim berhasil menjadi lulusan terbaik di HBS se-Hindia Belanda pada tahun 1903.
Sayang prestasinya sebagai lulusan terbaik HBS, tidak bisa membuatnya melanjutkan studi ke luar negeri, karena tidak berdarah Eropa murni.
Di rumah ia mendidik secara langsung anak-anaknya, ia menerapkan pola belajar yang asik dan menyenangkan namun tetap mendidik.
Ada beberapa metode yang dilakukan Agus Salim untuk mengasah kemampuan membaca, menulis, dan juga berhitung, metode yang diterapkan dengan cara-cara yang santai seolah sedang bermain.
Baca Juga: Menteri Nadiem Makarim: Guru-guru Kita Dikekang Sistem Pendidikan Sehingga Tak Leluasa Berkreasi
2. HJ Rangkayo Rasuna Said
Lahir 14 September 1910, di Maninjau, Sumatera Barat, Rasuna Said tumbuh jadi sosok cerdas, pemikiran luas, dan pendirian tangguh.
Tokoh perempuan ini punya peran penting saat perjuangan kemerdekaan, terutama di bidang pendidikan dan politik.
Dalam perjuangannya Rasuna Said mendirikan sekolah Thawalib, yang mengajar sebagai seorang perempuan yang memperjuangkan hak pendidikan perempuan.
Bersama dengan Soemantra Thawalib ia melahirkan PERMI (Persatuan Muslimin Indonesia), yang diantaranya ada sekolah kursus putri dan sekolah normal khusus, serta Rasuna Said jadi pemimpin sekolah-sekolah tersebut.
Rasuna yang memperjuangan hak pendidikan perempuan itu, pernah dipenjara oleh pemerintah kolonial Belanda karena pidatonya.
Berita Terkait
-
Isi Ceramah Tarawih di Masjid Kampus UGM, Mantan Rektor UNY Sebut Imtaq dan Iptek Harus Seimbang di Era Modern
-
Viral Siswi Meninggal Dunia Dua Hari Sebelum Pengumuman SNMPTN 2022, Warganet Ikut Bangga dan Tetap Ucapkan Selamat
-
Ulasan Film Marley: Kritik Terselubung Terhadap Sistem Pendidikan di Indonesia
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Mengapa Deddy Corbuzier Amuk Pengadilan Agama Jakarta Selatan?
-
Modest Fashion & Art Trade Show Jadi Gerbang Diplomasi Fashion Indonesia
-
Ternyata Ini Waktu Terbaik untuk Minum Kopi agar Energi Full Sepanjang Hari
-
Promo Superindo Hari Ini 6 Oktober 2025: Diskon Gila hingga 45% Awal Pekan!
-
Ramalan Zodiak 6 Oktober 2025: Era Baru dan Energi Perubahan untuk Anda
-
Sarira Marga Apa? Mengenal Nama Belakang El Putra 'Rangga Versi 2025'
-
Bravy Vconk Umur Berapa? Lamar Erika Carlina di Atas Panggung
-
Cara Membedakan Kucing Jantan dan Betina dari Fisik hingga Perilaku
-
Audy Item Buka-bukaan Soal Obesitas yang Pernah Dialaminya: Lebih dari Sekadar Diet dan Olahraga!
-
Lewat Outing Seru: Cara Kreatif Pojok Literasi Kak Rara Tanamkan Nilai Positif Pada Anak