Suara.com - Momen Hari Raya Idul Fitri terasa semakin lengkap dengan berbagai macam hidangan Lebaran khas seperti opor ayam dan ketupat.
Memiliki cita rasa gurih nikmat, tak heran jika menu opor ayam dirindukan oleh banyak orang di setiap tahunnya.
Bukan sembarang makanan, ternyata ada filosofi dan makna di balik hidangan opor ayam serta ketupat khas Lebaran ini lo.
Biasanya, opor ayam dan ketupat ini disantap saat momen silaturahmi keluarga usai bersama-sama melakukan Salat Idul Fitri.
Dihimpun dari laman Hops.id---Jaringan Suara.com, Pada abad ke-15, tradisi ketupat diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga bersamaan dengan tradisi Idul Fitri. Tradisi ini awalnya hanya ada di Jawa. Lama-kelamaan, tradisi ketupat dan Idul Fitri menyebar ke seluruh tanah air hingga ke luar negeri sebagaimana dilansir YouTube Context ID pada Senin, 2 Mei 2022.
Ketupat berasal dari kata ‘kupat’ yang artinya ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan). Laku papat (empat tindakan) di antaranya: lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Lebaran berarti berakhirnya waktu berpuasa. Luberan adalah ajakan bersedekah untuk kaum tidak mampu.
Sementara leburan maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur saat umat Islam saling memaafkan di momen lebaran. Sedangkan laburan mengingatkan manusia agar selalu menjaga kesucian lahir dan batin.
Biasanya ketupat dibungkus dengan janur. Janur diambil dari bahasa Arab “Ja’a nur” yang artinya cahaya telah datang. Saat ketupat dibelah, isinya putih bersih layaknya hati yang telah dibungkus cahaya maaf, putih bersih tanpa iri dan dengki.
Adapun makan ketupat di hari raya Idul Fitri terasa kurang jika tidak dibarengi dengan opor ayam. Kedua makanan ini saling melengkapi seperti layaknya lebaran yang dilengkapi dengan saling meminta maaf.
Permintaan maaf ini datang dari santan yang merupakan bahan utama opor ayam. Santan memiliki bunyi yang mirip dengan ‘pangapunten’ dalam bahasa Jawa yang artinya permintaan maaf.
Maka dari itu, opor ayam sebagai pendamping ketupat memiliki makna mengakui kesalahan dengan tulus dan diikuti permintaan maaf. Ternyata kedua makanan lebaran ini bukan sekadar makanan untuk mengisi perut, tetpi juga memiliki arti mendalam tersendiri.
Setelah mengetahui sejarah ketupat dan opor ayam beserta arti filosofisnya, hari raya Idul Fitri terasa semakin bermakna, bukan? Sekali lagi selamat berlebaran bersama keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Daftar Lengkap Kenaikan UMP Semua Provinsi di Indonesia, Resmi Berlaku 2026
-
Hukum Mengucapkan Selamat Natal dari Muslim, Ini Penjelasan Para Ulama
-
5 Sepatu Lokal Murah untuk Long Run: Mulai Rp 300 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
-
5 Tinted Sunscreeen untuk Atasi Flek Hitam Membandel usia 50 Tahun ke Atas
-
30 Balasan Ucapan Selamat Natal 2025 untuk Teman Beda Agama, Jangan Cuma 'Makasih'!
-
8 Promo Minuman Spesial Hari Natal 2025: Ada Starbucks, Kopi Kenangan, Chatime, dan Point Coffe
-
26 Sepatu Lari Under Armour yang Diskon 80% di Sneakers Dept Khusus Natal dan Tahun Baru
-
13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
-
5 Kombinasi Terbaik Lipstik Ombre untuk Kulit Sawo Matang, Wajah Tampak Segar dan Cerah
-
5 Zodiak dengan Ramalan Terbaik di Hari Natal 25 Desember 2025