Suara.com - Penggemar tanaman hias jangan sampai melewatkan acara pameran florikultura Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) di Jakarta Convention Center.
Pameran yang diselenggarakan oleh Quad Event bersama Perhimpunan Florikultura Indonesia (PFI) itu akan menjadi wadah bagi ratusan jenis tanaman hias endemik Indonesia. Pengunjung juga bisa membeli tanaman langsung dari para penjual.
Presiden Direktur PT Fasen Creative Quality (QUAD Event) Michael Bayu Sumarijanto mengatakan, bagi yang masih awam tentang tanaman hias tak perlu bingung. Setiap sudut pameran akan dilengkapi informasi tentang penjelasan dari setiap tanaman.
Ada juga kegiatan talkshow, show casing, hingga kompetisi tanaman hias aglonema, aroid, sansevieria, dan platycerium. Adapun tanaman yang dijual ada yang mencapai hingga ratusan juta rupiah!
"Untuk kaum awam yang belum kenal tanaman, di sana nanti ada tanaman kecil tapi harganya bisa sampai Rp600 juta. Nah, monggo bagi kaum awam silakan lihat seperti apa itu tanamannya," kata Bayu saat konferensi pers FLOII di Jakarta, Selasa (9/8/2022).
Akan ada sekitar 72 tenant dengan total mencapai ratusan tanaman hias.
Bayu menyampaikan, pengunjung cukup membayar tiket seharga Rp20 ribu untuk bisa masuk ke area Hall A JCC tersebut. Acara baru akan diselenggarakan pada 14-16 Oktober 2022.
"Diperkirakan jumlah pengunjung mencapai Rp25 ribu sampai Rp30 ribu kunjungan per hari," imbuhnya.
Ketua Asosiasi Perhimpunan Florikultura Indonesia Rosy Nur Apriyanti menambahkan, acara FLOII itu tepat dilakukan mengingat tren tanaman hias di Indonesia telah naik sejak awal pandemi Covid-19.
"Bisa dilihat populasi tanaman hias jadi sangat meningkat. Industri tanaman hias di Indonesia pada 2021 meningkat. Data BPS 2021 naik enam persen dibandingkan 2020. Ini terlihat betapa tanaman hias sangat diminati," ujarnya.
Baca Juga: Pusaka Era Kerajaan Jawa Kuno Dipamerkan di Cilacap
Walaupun sudah diminati banyak orang, menurut Rosy, edukasi tetap perlu dilakukan. Terlebih tanaman hias khusus endemik Indonesia punya potensi untuk terus dikembangkan dan dikirim ke luar negeri.
"Dengan industri tanaman hias nilainya lumayan, jadi bisa mengangkat ekonomi Indonesia. Jadi yang dikenal bukan hanya anggrek tapi juga tanaman hias lainnya," kata Rosy.
Ia menambahkan bahwa ajang FLOII tersebut dapat juga diikuti oleh pemelihara dan penjualan produk tanaman, penjual produk layanan lanskap dan taman, dan penjual pembibitan sebagai peserta pameran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
5 Lipstik Satin untuk Wanita Usia 40-an, Bibir Jadi Lembut dan Bercahaya
-
Ini Dia Destinasi Liburan Akhir Tahun Ramah Anak yang Wajib Dikunjungi
-
Bijak Finansial: Mengapa Asuransi Jiwa Harus Jadi Prioritas Utama
-
Dari Boots Hingga Backpack: Tren Warna Wajib untuk Tampilan Musim Dingin yang Kuat dan Tenang
-
Sambut Harbolnas 12.12: Ini Cara Gudang Modern Mengelola Lonjakan Pesanan dengan AI dan Skala Besar
-
5 Cara Cek Resi JNT Lewat HP, Lacak Paket Jadi Lebih Cepat dan Praktis
-
5 Sepatu Lokal Murah tapi Kualitas Setara On Cloud Original, Cocok untuk Kaki Datar
-
Mengapa Minuman Teh dan Es Krim Lokal Kini Jadi Gaya Hidup Baru Gen Z di Indonesia?
-
7 Promo Hotel Malam Tahun Baru 2026 Bogor, Dapatkan Diskon Gede-gedean!
-
Teknologi Cerdas untuk Bumi Lebih Bersih: Mengelola Emisi dengan Data