Suara.com - Perekonomian dunia yang sedang mengalami inflasi ekonomi, memberikan dampak bagi Indonesia termasuk naiknya harga gandum. Padahal gandum sangat penting bagi Indonesia, di mana banyak penduduk dalam negeri yang menyukai olahan dari terigu.
Salah satunya adalah aneka olahan mi. Belum lama ini, pengusaha Jenny Widjaja mencoba memperkenalkan inovasi jempolannya dengan merilis produk mi yang terbuat dari sagu.
Sagu sendiri merupakan tepung atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia atau yang biasa disebut pohon sagu. Produk mi itu ia rilis dengan nama merek dagang Sagolicious Indonesia.
Belum lama ini, Jenny memperkenalkan mi sagu buatannya ke jajaran pejabat dan menteri seperti Airlangga Hartarto dan Sri Mulyani, dalam kegiatan di Kementerian Bidang Koordinator (Kemenko) Perkonomian, Sabtu (20/8) lalu.
Kata Jenny, pihak kementerian mengundangnya dan bahkan memesan 200 porsi mi sagu. Ia pun sempat memperkanalkan olahan inovatif tersebut kepada jajaran menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Saya perkenalkan mi ke Sri Mulyani, Airlangga Hartarto beliau dan jajaran nya sangat mendukung saya untuk mengembangkan inovasi sagu. Sagu ini diharapkan dapat menggantikan makanan pokok lainnya," kata Jenny dikutip siaran pers, Jumat (27/8).
Saat ini, Sagolicious sudah melakukan eksplorasi sagu untuk dijadikan berbagai macam makanan olahan, seperti mi pasta sagu, makaroni sagu, keripik sagu dan sebagainya. Sehingga, kata Jenny, sagu bisa disejajarkan dengan terigu atau beras.
Ia juga menjelaskan bagaimana dirinya tertarik mengembangkan bahan sagu menjadi makanan olahan modern berbahan sagu dengan nilai gizi yang optimal.
"Sagu punya banyak kelebihan free gluten, non GMO, organik, low GI sangat baik untuk kesehatan, terutama bagi yang mau tetap sehat. Menghindari gula bagi diabetes, baik untuk jantung, sangat baik untuk yang bermasalah maag."
Baca Juga: 4 Fakta Bad Mom, Drama Baru yang Mengincar Lee Do Hyun dan Ra Mi Ran
Sagolicious sendiri dibuat dari sagu Papua, yang kini menjadi produk andalan Jenny. Kata Jenny, ia mengemas produknya dengan konsep ramah lingkungan dan dipadukan dengan nilai-nilai kearifan lokal.
"Harapannya produk mi dan pasta dengan aneka varian berbahan dasar sagu ini bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas dari Sabang sampai Merauke bahkan sampai ke pasar internasional."
Ia mengaku memiliki ekspektasi dan mimpi agar produk mi dan pasta berbahan dasar sagu papua ini bisa menembus pasar Asia, Eropa hingga Amerika Serikat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
Terkini
-
Bukan Sekadar Tren, Inilah Peran Komunitas dalam Masa Depan Industri Kecantikan
-
Inovasi dari Sragen, Gaungkan Bela Negara dengan Menjaga Ketahanan Pangan
-
Model Profesional: Belajar Modeling Nggak Melulu Jadi Peraga Busana, Latih Pede hingga Tambah Relasi
-
Urutan Skincare Pagi Wardah Crystal Secret, Mencerahkan dan Anti-Aging di Usia 30-an!
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Destinasi Wisata Inklusif Ada di Jakarta: Ruang Nyaman untuk Pemilik dan Hewan Peliharaan
-
5 SMA Terbaik di Singapura, Sekolah Gibran Termasuk Favorit?
-
Ramalan Zodiak Minggu Ini: Cancer Bakal Dikecewakan Orang Terdekat, Leo Jangan Resign Dulu!
-
Terpopuler: Pratama Arhan Talak Raj'i Azizah Salsha, Pembela Ijazah Gibran Dituding Pembohong
-
Aturan Seragam PPPK Paruh Waktu 2025, Benarkah Tidak Boleh Pakai Baju Korpri?