Suara.com - Kepergian Ratu Elizabeth di usia ke-96 tahun ini menyisakan duka yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Selain itu sorotan kepada anggota keluarga kerjaan pun semakin tajam.
Baru-baru ini beredar video saat Pangeran William, Kate Middleton, Pangeran Harry, dan juga Meghan Markles melihat pesan dan juga bunga duka cita dari masyarakat dari luar Kastil Windsor. Keempatnya berjalan bebarengan untuk menyapa masyarakat.
Namun ada yang jadi sorotan dari penampilan keempatnya. Hal tersebut adalah perbedaan gestur tubuh antara Pangeran William dan Kate Middleton serta Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Dalam cuitan yang diunggah Reuters, nampak Pangeran Harry dan Kate berjalan berdampingan tanpa bersentuhan satu sama lain. Keduanya bahkan terlihat berjarak satu sama lain.
Hal yang berbeda justru terlihat pada adik dan juga iparnya. Pangeran Harry dan Meghan tak ragu untuk saling berpegangan tangan.
Meghan bahkan tak ragu untuk mengelus punggung Harry seolah menguatkan sang suami saat membaca pesan dan karangan dari masyarakat. Sebaliknya, masih tidak ada interaksi tubuh yang berarti antara William dan Kate.
Seorang warganet pun membagikan ulang video ini dan mengaitkan dengan lama hubungan pernikahan.
"Bedanya 1 tahun pernikahan dan xx tahun pernikahan ya ini?" cuit akun drlrst.
Hal ini pun sontak mencuri perhatian warganet. Salah satu warganet pun membalas, "Itu kayaknya beda kebiasaan. Aku merhatiin gestur mereka, love language si William mungkin bukan physical touch, i guess. Gemes juga liatnya."
Baca Juga: Harga Perhiasaan yang Dikenakan Meghan Markle Disorot, Dibanderol 'Cuma' Rp28 Juta
Namun hal ini disanggah oleh warganet lain yang berpendapat mengenai aturan keluarga kerajaan. Warganet tersebut menulis, "Nggak gitu mba, emang dalam protokol kerajaan pegangan tangan atau bermesraan di depan umum itu nggak boleh. Dan seharusnya Harry-Meghan pun nggak boleh."
Ada pula warganet yang berspekulasi bahwa gestur romantis Harry dan Meghan terjadi lantaran sang istri merasa takut. Hal ini lantaran perempuan asal Amerika Serikat tersebut kerap jadi bulan-bulanan media asal Inggris. Bagaimana menurutmu?
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda