Suara.com - Industri kecantikan terus mengalami perkembangan yang sangat pesat secara global. Ini tidak terkecuali K-Beauty yang menjadi salah satu kiblat tren kosmetik tak hanya di Indonesia, tapi juga global.
COSMAX sebagai manufaktur kosmetik asal dari Korea Selatan turut berinovasi setiap waktu dari bahan baku, teknologi hingga proses yang tak hanya baik secara fungsi namun juga untuk lingkungan.
Tren kosmetik Korea berevolusi setiap tahunnya. Sebut saja mulai dari tren kosmetik tradisional berbahan dasar natural seperti ginseng, lalu kosmetik fermentasi dengan menggunakan mikroorganisme, kemudian dermo cosmetic yang memakai biokosmetik highly-advanced ingredient. Sementara, tren saat ini terfokus kepada eco-friendly cosmetic, seperti hadirnya alternatif kosmetik vegan, clean beauty, conscious beauty hingga penerapan Green Technology.
Apa itu Green Technology? Green Technology merupakan salah satu jenis teknologi ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk menjalankan proses kegiatan industri dengan mengurangi permasalahan serius yang dapat berdampak kepada lingkungan.
Hal mengenai Green Technology juga disampaikan oleh Jaehwan Choi, Ph.D, dari COSMAX BTI, South Korea pada International Seminar mengenai "Green Pharmacy : From Innovation Towards Development and Application for the Bright Future" yang diadakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 11- 12 Oktober 2022 lalu.
Jaehwan Choi mengatakan, sangat penting untuk menerapkan teknologi dengan gagasan bekerjasama secara harmonis untuk melestarikan alam.
"Tren evolusi kosmetik, salah satunya terjadi dipengaruhi dengan adanya perubahan lingkungan sehingga pelaku industri terkait harus sadar dengan segala aspek perubahan. Teknologi berguna untuk membantu mewadahi perubahan yang terjadi, dengan adanya penerapan Green Technology dapat memberikan peningkatan pada nilai lingkungan dan juga industri kosmetika secara keseluruhan," ujarnya, dikutip dari siaran pers, Rabu (19/10/2022).
Dalam penerapan Green Technology, COSMAX akan menjadi global top beauty messenger for eco-friendly solution. Hal tersebut dilakukan dengan mengembangkan bahan baku sintetis alternatif berbasis green technology lewat proses ramah lingkungan dan mendaur ulang hybrid biopolymer eco-base sebagai solusi nol limbah yang dapat terurari secara hayati.
Baca Juga: 6 Reaksi Negatif Akibat Kosmetik yang Harus Kamu Ketahui dan Hindari
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
Terkini
-
Tujuh Parfum Premium dengan Aroma Lokal yang Kuat dan Karakter Berbeda-Beda
-
Menu Harian Favorit: 3 Variasi Resep Ayam Kecap yang Lezat dan Gampang
-
Koleksi Akhir Tahun Bernuansa Seni, Heritage, dan Pop Culture Siap Meriahkan Imlek 2026
-
Siapa Sam Ratulangi? Pahlawan Nasional, Jurnalis, dan Tokoh Pergerakan yang Diasingkan Belanda
-
9 Parfum Miniso Semakin Berkeringat Makin Wangi untuk Aktivitas Outdoor
-
Kulit Sehat Bukan Cuma dari Skincare, tapi Juga Gaya Hidup Aktif
-
3 Rekomendasi Sunscreen Powder untuk Mengontrol Minyak, Praktis buat Touch Up
-
5 Sepatu Aerostreet Terlaris di Shopee, Ringan dan Stylish Cuma Rp100 Ribuan
-
10 Rekomendasi Film Hari Pahlawan dan Link Nontonnya, Banyak di Netflix
-
Promo Superindo Hari Ini 9 November 2025: Hujan Diskon Ice Cream hingga Minyak Goreng