Suara.com - Toko roti ternama asal Korea Selatan, Paris Baguette baru-baru ini tengah menjadi sorotan. Bahkan seruan untuk memboikot ini semakin terdengar di media sosial, utamanya Twitter.
Seruan boikot ini terjadi menyusul tewasnya pekerja wanita berusia 23 tahun di pabrik Paris Baguette yang ada di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggi. Pekerja tersebut diketahui tengah menjalankan shift malam seorang diri ketika tubuhnya tersangkut mesin mixing sauce, seperti dilansir dari laman Korea Times.
Lantaran tak ada operator lain yang bertugas, tidak ada yang mengetahui kejadian ini sampai akhirnya mayat pekerja tersebut ditemukan oleh rekan kerjanya keesokan hari. Alih-alih menghentikan operasi usai mengetahui kabar ini, pabrik justru tetap melanjutkan produksi.
Mesin yang telah menelan korban jiwa tersebut hanya ditutupi oleh selembar kain putih. Selain itu, para rekan kerja yang menyaksikan tubuh wanita tersebut tergiling juga dipaksa untuk melanjutkan bekerja di tempat kejadian pada hari yang sama.
Kemarahan publik juga semakin membuncah ketika mengetahui tindakan lain yang dilakukan oleh pabrik tersebut. Dikabarkan oleh NextShark, Paris Baguette nampaknya berusaha menemui ibu korban untuk mencari jalan damai.
"Mereka memberiku sebuah nomor. Karena pikiran kamu semua sedang kacau, aku rasa mereka ingin bernegosiasi dengan kami untuk urusan ini dan ke depannya," ungkap ibu wanita tersebut.
Protes juga dilayangkan publik ketika mengetahui bahwa toko roti tersebut mengirimkan roti mereka untuk tamu yang hadir di acara pemakaman. Meskipun seorang representatif perusahaan mengaku bahwa hal tersebut merupakan bagian dari care package ketika pekerja atau keluarga pekerja meninggal, namun publik nampaknya merasa tindakan ini tidak etis.
"Bagaimana mungkin mereka mengirim roti dari tempat yang membuatnya meninggal? Apakah ini masuk akal?" ungkap sang ibu.
Hingga artikel ini ditulis, gelombang seruan boikot pada produk Paris Baguette Korea Selatan dan beberapa produk yang masih dalam satu perusahaan masih terus berlangsung. Terlebih publik mendapat informasi bahwa pekerja yang terluka di pabrik bukan kali pertama terjadi.
Baca Juga: Viral Pria Nekat Potong Cepmek di Barbershop, Publik: Langsung Kayak Beda Orang
Seminggu sebelumnya, tangan seorang pekerja sempat terjebak di mesin. Sayangnya, perusahaan menolak untuk mengirimnya ke rumah sakit lantaran status pekerja tersebut merupakan pekerja tidak tetap.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
5 Moisturizer Sachet yang Mencerahkan Wajah, Praktis Dibawa Traveling
-
Apakah Habib Bahar bin Smith Keturunan Nabi? Lagi Viral gegara Isu Pernikahan Rahasia
-
Semesta Lagi Romantis, Ini 6 Shio dengan Asmara Paling Bersinar pada 21 November 2025
-
Terpopuler: Breaking News Pelatih Timnas Indonesia hingga Jokowi Melemah
-
Menu Sarapan Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet Harianmu: Praktis, Kenyang Lebih Lama
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan