Untuk mendapatkan cita rasa khas Solo, pemilihan bumbu sebenarnya perlu disesuaikan dengan daging sate yang dimakan. Chef Sate dan Tongseng H. Budi, Yanto, mengatakan bahwa bumbu kacang lebih nikmat digunakan untuk sate ayam. Sedangkan bumbu kecap untuk sate kambing dan sapi.
Bumbu kecap ala sate khas Soto biasanya dibuat dari irisan cabe, bawang merah, kol, serta perasan jeruk limo. Sebagai pelengkap bisa juga makan sate ditambah dengan tongseng yang masih dimasak dengan kompor arang agar aromanya lebih keluar.
3. Sate Klathak Pak Pong - Yogyakarta
Kuliner khas Yogyakarta terkenal dengan cita rasanya yang manis. Begitu pula dengan menu sate. Salah satu jenis sate yang terkenal di kota pelajar tersebut ialah sate Klathak. Daging yang digunakan biasanya kambing muda dengan bumbu khusus agar rasanya gurih. Kemudian ditambah sambal kecap manis atau pilihan lain dengan bumbu kacang.
Salah satu yang terkenal di Yogyakarta, Sate Klathak Pak Pong yang sudah tiga generasi. Uniknya, penyajian sate di sana tidak menggunakan tusukan bambu, melainkan besi jari-jari sepeda yang panjangnya bisa menjadi 30-50cm. Sate biasanya disantap bersamaan dengan tengkleng maupun kuah gulai.
4. Sate Kuah Bang Anek - Pontianak
Bila sate biasanya memakai bumbu kacang atau kecap manis, tapi sate khas Pontianak justru diberi kuah. Sate kuah tersebut memang telah menjadi makanan khas masyarakat Kalimantan Barat tersebut.
Kuah yang digunakan berupa kaldu sapi dengan berbagai rempah melayu. Daging sate juga dibuatndari sapi. Sate kuahvtersebut biasanya disantap dengan ketupat dan irisan timun yang direbus terlebih dahulu pada kuah kaldu. Kemudian disiran ke atas sate.
5. Sate Rembiga Hj. Sinnaseh - Lombok
Lombok juga punya sate khas yang disebut rembiga. Bumbu pada sate rembiga sudah dilumuri terlebih dahulu sebelum dipanggang. Sehingga bumbu sudah menyatu dengan daging. Bumbu berwarna merah dibuat dari cabe kering dan ditambah beberapa rempah lain. Sehingga rasanya agak pedas manis.
Tekstur daging terasa lebih lembut karena bumbu sudah meresap. Daging yang digunakan diambil dari sapi khas Lombok. Sate rembiga biasanya menjadi kuliner oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok.
Berita Terkait
-
Dari Wellness hingga Kuliner Viral: Panduan Lengkap Menikmati Kemeriahan di Bulan November
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant
-
Surabaya Luncurkan SHSS di Akhir Tahun 2025, Diskon Besar-Besaran Semua Sektor Wisata Hingga Kuliner
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Bisnis Kuliner Tumbuh Pesat, Chef Jerry Andrean: Konsistensi Bahan Baku Jadi Kunci untuk Bertahan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow