Suara.com - Saat bertemu dengan teman kencan dari dunia maya, ada baiknya untuk selalu berhati-hati. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, bahkan mengerikan.
Salah satu contohnya seperti yang terjadi pada seorang wanita Meksiko. Ia rela terbang ke Peru untuk menghampiri sang pacar online yang merupakan seorang mahasiswa kesehatan.
Nahas, jenazahnya justru ditemukan terdampar di pantai, dan si pacar online dituduh mengambil organnya. Tentu saja hal ini sangat mengejutkan bagi banyak orang,
Melansir dari NY Post, Blanca Arellano mengatakan pada keluarganya di akhir Juli bahwa ia akan bertemu Juan Pablo Jeus Villafuerte di Huacho, Peru. Wanita 51 tahun itu menjalin hubungan dengan Juan Pablo Jesus Villafuerte, seorang mahasiswa kedokteran yang berusia 20 tahun lebih muda darinya.
Pada 7 November, Blanca bercerita kepada keponakannya bahwa hubungan asmara tersebut berjalan baik, namun kemudian berhenti berkomunikasi dengan keluarga.
"Saya tidak pernah berpikir saya akan berada dalam situasi ini, tetapi hari ini saya meminta dukungan Anda untuk menyebarkan postingan ini dan menemukan salah satu orang yang paling saya cintai dan penting dalam hidup saya," cuit Karla, keponakan Bianca, pada 12 November silam.
Ternyata, Blanca menghilang di Peru dan membuat keluarganya sangat khawatir. Terlebih, mereka hanya memiliki kontak Juan di negara itu untuk berkomunikasi.
Pada 10 November, pihak berwenang Peru menemukan jari yang terputus dengan cincin perak yang masih menempel terdampar di pantai setempat.
Pada hari-hari berikutnya, kepala tak berwajah, lengan, dan batang tubuh dengan semua organ dalam yang tampaknya sengaja dibuang juga hanyut ke darat.
Keluarga lalu mencocokkan cincin itu dengan milik Blanca dan mereka sangat terkejut dengan hasilnya. Cincin itu diyakini memang milik Blanca.
Pada 17 November, surat perintah dikeluarkan untuk Juan, yang ditangkap atas tuduhan perdagangan organ manusia.
Belakangan diketahui bahwa tak lama setelah hilangnya Blanca, tersangka mulai mengunggah video di TikTok yang diduga menunjukkan dirinya membedah bagian tubuh, termasuk pankreas dan otak.
Selama penggeledahan di rumah Villafuerte, polisi menemukan bukti darah di kamar mandi, ruang cuci, dan di kasurnya
"Bibi saya adalah orang yang baik hati, hangat, penuh cahaya, cerdas, berdedikasi, penuh kasih dan begitulah seharusnya dia dikenang," ungkap Karla.
Keluarga Blanca kemudian percaya bahwa pihak berwenang Peru akan melakukan tugasnya dengan baik dan maksimal atas kasus memilukan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terkini
-
Sosok Meta Ayu Istri Diplomat Arya Daru yang Minta Kematian Suaminya Diusut Transparan
-
5 Universitas dengan Jurusan Marketing Terbaik di Singapura, Kampus Wapres Gibran Termasuk?
-
Duduk Perkara Konflik Eks Dosen UIN Malang dengan Sahara yang Viral, Sampai Diusir Warga?
-
Pakai Gamis Longgar Melulu, 3 Momen Perut Buncit Nissa Sabyan Jadi Sorotan
-
Kalender Jawa 29 September 2025: Rahasia Weton Senin Wage Agar Sukses Karir dan Asmara
-
Siapa Dian Hunafa? Dituding Bohong usai Pasang Badan soal Ijazah Gibran
-
Ramalan Zodiak 29 September 2025: Peluang, Tantangan, dan Nasihat Keuangan
-
Makna Lagu Enta Eih yang Diposting Tasya Farasya, Gambaran Sakit Hati Terdalam
-
Siapa Founder Spotify? Platformnya Ramai Ditinggalkan Musisi Internasional
-
Oase Literasi di Pesisir Tangerang: Lebih dari Sekadar Membaca, Ada Tawa dan Harapan!