Suara.com - Saat ini memiliki gaya hidup yang ramah lingkungan sedang banyak digalakkan berbagai komunitas. Biasanya, beberapa komunitas menggalakkan gaya hidup agar tidak buang sampah sembarangan, pengurangan penggunaan plastik, dan lain-lain.
Rupanya, gaya hidup satu ini juga telah diterapkan oleh musisi Ardhito Pramono. Pelantun lagu I Just Couldn't Save You Tonight ini mengaku, ia sudah tidak menggunakan plastik maupun sedotan dalam kesehariannya.
“Gua udah enggak pernah make plastik, enggak pernah make sedotan,” ungkap Ardhito Pramono saat diwawancarai di acara Setapak Lestari: Gotong Royong Selaras dengan Alam, Minggu (4/12/2022).
Tidak hanya itu, Ardhito Pramono juga menuturkan, dirinya berusaha untuk menjaga pola hidup agar tidak memakai banyak listrik. Oleh sebab itu, ia bergabung dengan beberapa komunitas pecinta alam.
“Gua smart users kalau kita ngomongin soal listrik, gua juga berpartisipasi dalam komunitas-komunitas,” sambung Ardhito Pramono.
Menurut Ardhito Pramono, seharusnya masyarakat dapat menerapkan hal yang sama dengannya. Apalagi ia sering melihat dalam beberapa festival musik banyak sekali para penonton yang membuang sampah sembarang.
Padahal, penonton tersebut sebenarnya bisa saja untuk mengantongi sampahnya terlebih dahulu sebelum menemukan tempat sampah.
“Seminim misalnya kita buang sampah misal di festival gitu kan lagi rame sampah dimana-mana,” ujar Ardhito Pramono.
Baginya, melalui tindakan kecil itu dapat sangat membantu untuk mengurangi masalah sampah menjadi lebih baik.
“ jadi kayak tindakan kecill misalnya abis makan kacang bungkusnya kantongin dulu baru dibuang akan lebih apik gitu,” jelasnya.
Meski demikian, tidak sedikit juga generasi muda yang peduli akan masalah ini. Oleh karena itu, Ardhito Pramono mengaku senang melihat masyarakat yang mulai sadar pentingnya menjaga lingkungan.
“Bagus banget sih udah banyak yang go green mengurangi kadar plastik itu udah sadar akan itu,” ucap Ardhito Pramono
Selain alam, menurutnya budaya Indonesia juga dapat dilestarikan. Dengan begitu budaya akan terjaga dalam waktu yang lama.
“Kalau kayak gini terus budaya indonesia akan terjaga terus sampai 50-70 tahun mungkin. Kalau bisa yang jadi dosen gamelan gitu guru yang di luar negeri itu orang Indonesia,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia