Suara.com - Sebagai salah satu penyakit yang cukup sering dialami seiring pertambahan usia, asam urat sejatinya merupakan penyakit yang berkaitan kondisi darah. Inilah mengapa kemudian tidak sedikit orang yang memperhatikan pantangan makanan asam urat demi kesehatan.
Namun, apakah benar makanan yang pantang dikonsumsi ini merupakan makanan-makanan lezat? Menerapkan pola hidup yang lebih sehat, dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa pantangan makanan asam urat yang sebaiknya mulai Anda perhatikan.
Jeroan dan Daging Merah
Banyak orang setuju jika jeroan dan daging merah adalah makanan lezat. Namun, keduanya masuk dalam jenis makanan yang mengandung purin sedang hingga tinggi.
Akan sangat baik jika konsumsinya dikurangi sehingga purin yang masuk pada tubuh lebih terkontrol. Idealnya untuk daging merah, konsumsi masih dapat dilakukan hingga porsi 100 gram per hari.
Minuman Tinggi Kandungan Gula
Minuman dengan kandungan gula tinggi juga jadi pantangan bagi penderita asam urat. Memang tidak secara langsung mengandung purin, namun adanya fruktosa atau sirup jagung akan menjadi efek buruk untuk kondisi penderita asam urat. Minuman seperti ini juga dapat memicu penyakit diabetes dan itu merupakan kabar buruk lain untuk kondisi kesehatan Anda.
Makanan yang Berasal dari Laut
Anda yang mengidap asam urat harus menahan diri untuk tidak mengkonsumsi seafood dalam waktu tertentu karena banyak di antaranya yang memiliki kadar purin tinggi. Mulai dari kerang, udang, hingga ikan teri, harus masuk dalam daftar makanan yang dihindari demi kesehatan Anda.
Baca Juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Kolesterol, Jauhi Lemak Jenuh!
Asparagus dan Sayur Bayam
Siapa bilang semua sayuran memiliki efek baik untuk tubuh? Pengecualian muncul pada asparagus dan sayur bayam karena kedua jenis sayuran ini mengandung senyawa purin yang cukup tinggi. Jika ingin mengkonsumsi sayuran, ada baiknya mempertimbangkan sayuran lain yang dapat mencukupi kebutuhan nutrisi Anda.
Buah Durian
Durian menjadi salah satu buah yang wajib dihindari penderita asam urat agar tidak memperparah kondisinya. Memang terasa nikmat dan pulen di mulut, namun kandungan purin yang tinggi dapat berpengaruh buruk pada asam urat yang dimiliki. Konsumsi buah lain selain durian yang tidak memiliki kadar purin terlalu tinggi.
Menerapkan pola hidup sehat dan menaati pantangan makanan asam urat akan menjadi hal yang baik guna pemulihan kondisi ini. Semoga bermanfaat!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
5 Lipstik Satin untuk Wanita Usia 40-an, Bibir Jadi Lembut dan Bercahaya
-
Ini Dia Destinasi Liburan Akhir Tahun Ramah Anak yang Wajib Dikunjungi
-
Bijak Finansial: Mengapa Asuransi Jiwa Harus Jadi Prioritas Utama
-
Dari Boots Hingga Backpack: Tren Warna Wajib untuk Tampilan Musim Dingin yang Kuat dan Tenang
-
Sambut Harbolnas 12.12: Ini Cara Gudang Modern Mengelola Lonjakan Pesanan dengan AI dan Skala Besar
-
5 Cara Cek Resi JNT Lewat HP, Lacak Paket Jadi Lebih Cepat dan Praktis
-
5 Sepatu Lokal Murah tapi Kualitas Setara On Cloud Original, Cocok untuk Kaki Datar
-
Mengapa Minuman Teh dan Es Krim Lokal Kini Jadi Gaya Hidup Baru Gen Z di Indonesia?
-
7 Promo Hotel Malam Tahun Baru 2026 Bogor, Dapatkan Diskon Gede-gedean!
-
Teknologi Cerdas untuk Bumi Lebih Bersih: Mengelola Emisi dengan Data