Suara.com - Sindrom minta maaf atau dikenal dengan istilah sorry syndrome belakangan menjadi bahasan hangat di media sosial. Namun, sebenarnya apa itu sorry syndrome? Apakah hal ini berbahaya untuk kesehatan mental dan perlu ditangani dengan cepat?
Apa Itu Sorry Syndrome?
Sorry syndrome adalah sebuah kecenderungan yang membuat seseorang merasa harus meminta maaf secara terus menerus pada hal yang sebenarnya bukan menjadi tanggungjawab atau kesalahan yang dilakukannya.
Permintaan maaf ini bisa dipicu oleh banyak hal dan muncul pada saat-saat yang sebenarnya tidak memerlukan sebuah permintaan maaf dari orang tersebut. Misalnya, saat melihat orang lain berbuat salah, meminta maaf pada benda mati, meminta maaf saat bersikap tegas, dan sebagainya.
Penyebab Sorry Syndrome
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab dari sindrom ini. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa di antaranya.
Tidak Percaya Diri
Tidak sedikit yang mengatakan bahwa salah satu penyebab dari sindrom ini adalah rasa tidak percaya diri yang sangat tinggi. Seorang cenderung mengucilkan diri sendiri sehingga merasa dirinya yang melakukan kesalahan tersebut.
Merasa Tidak Beruntung
Baca Juga: Arti Mimpi Tas Sekolah: Benarkah Ini Pertanda Kesuksesan Dala Hidup?
Penyebab kedua adalah banyak orang yang percaya bahwa dirinya membawa ketidakberuntungan. Hal ini membuat mereka merasa menjadi penyebab berbagai masalah sehingga muncul sorry syndrome yang muncul.
Tidak Ingin Orang Merasa Buruk
Rasa tidak ingin membuat orang lain merasa buruk juga jadi salah satu pemicu sorry syndrome. Seorang yang mengidap sindrom ini tidak ingin orang lain merasa bahwa kesalahan yang ada adalah kesalahan orang tersebut sehingga meminta maaf untuk membuatnya merasa lebih nyaman.
Supaya Tidak Ditinggalkan
Sindrom ini juga bisa muncul karena dipicu perasaan tidak ingin ditinggalkan. Dengan meminta maaf, beban kesalahan akan dipikul sendiri dan membuat orang lain merasa benar. Anda lalu merasa yakin bahwa orang-orang tidak akan memiliki pikiran untuk meninggalkan Anda.
Memilih Menghindari Konflik
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Gold Standard, Predikat Bergengsi yang Jadi Tolak Ukur Sehatnya Perusahaan
-
Mal Ini Berubah Jadi Bikini Bottom, Bisa Bertemu Spongebob dan Patrick di Momen Liburan Akhir Tahun
-
Dany Amrul Ichdan Ajak Civitas Akademika Wujudkan Indonesia Naik Kelas Sebagai Gerakan Moral Bangsa
-
Liburan Akhir Tahun di Jakarta? Kejutan Seru Ini Bikin Kita Lupa Harus Keluar Kota!
-
7 Rekomendasi Sepatu Futsal Cewek Terbaik, Kualitas Juara Bikin Anti Cedera
-
45 Ucapan Selamat Natal untuk Teman dan Sahabat, Hangat dan Menyentuh Hati
-
Perempuan Usai Career Break: Ingin Kembali Bekerja, Tapi Peluangnya Masih Terbatas
-
3 Zodiak Ini Paling Beruntung dan Penuh Cinta pada 12 Desember 2025
-
Rekomendasi Bedak dengan Kandungan Centella Asiatica, Makeup Flawless Tanpa Takut Jerawat Meradang
-
4 Tinted Sunscreen untuk Wajah Flawless dan Tetap Terlindungi