Suara.com - Setelah kasus KDRT yang dilakukan Ferry Irawan kepada Venna Melinda, Verrel Bramasta dan Athalla Naufal langsung datang untuk menjaga ibundanya itu.
Momen Verrel Bramasta dan Athalla Naufal datang dan memeluk sang ibu ini diunggah langsung di akun Instagram pribadi Venna Melinda. Sayangnya, unggahan ini dipenuhi komentar hujatan dari warganet julid!
Dalam caption unggahan tersebut, Venna Melinda menuliskan, ia berterima kasih kepada keluarganya yang masih ada untuknya di tengah kasus dan trauma akibat KDRT yang dialaminya.
“Alhamdulilah ya Allah,,,, Terima kasih ya Allah ,,,,Terima kasih mamaku @madeayurachma ,papà ku @jimmyrekartono , anak anakku @bramastavrl @athallanaufal7 @vaniaathabinaofficial ,, adik adikku @rezamahastra @renalaksita1 @ranisfandria dan seluruh keluarga besar ku Di Bali , Mohon Doa nya selalu nggih,” tulis Venna Melinda dalam caption unggahannya, Kamis (12/1/2022).
Unggahan tersebut langsung dibanjiri doa dan dukungan dari warganet. Beberapa warganet mendoakan Venna Melinda agar diberi kesembuhan.
Meski demikian, tidak sedikit juga warganet yang justru malah mencibir dan menjulidi artis 50 tahun ini. Warganet berkomentar kalau Venna Melinda sempat-sempatnya buat konten di tengah sakitnya itu.
Tidak hanya itu, menurut sebagian warganet, Venna Melinda terlalu lebay dan mengumbar saat menikah dengan Ferry Irawan. Ada juga yang menyindir kalau Venna Melinda tidak mau mendengarkan warganet saat dulu.
“Sempet-sempetnya ngonten,” julid salah satu warganet di kolom komentar.
“Si paling bucin,” komentar warganet lainnya.
Baca Juga: Kejadian KDRT Venna Melinda Versi Ferry Irawan: Tidak Ada Dibekap dan Dipiting
“Udah dinasihatin netizen gak percaya sih, udah begini baru percaya kan,” tulis warganet lainnya.
Terkait komentar julid warganet, tetapi sebenarnya apa sih alasan seseorang memilih untuk menghujat orang lain?
Melansir Carrienet, seorang terapis Carrie Heinze-Musgrove, MA, LCPC mengatakan, ketika seseorang menilai atau menghujat orang lain, ini akan membuatnya merasa nyaman dengan posisinya.
Berikut terdapat beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk menghujat atau menilai orang lain.
1. Tidak percaya diri
Orang yang merasa tidak percaya dengan dirinya sendiri biasanya memilih untuk menilai orang lain. Untuk menutupi rasa tidak percaya dirinya, mereka akan lebih baik ketika merendahkan orang lain. Padahal, yang merasa kekurangan adalah dirinya sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
10 Promo Natal Viva Cosmetics Paket Skincare, Ada Krim Pemutih
-
Inilah Rekomendasi Sandal Lari Barefoot dr.Tirta, Lari Lebih Ringan Tanpa Sepatu
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk ke Gereja yang Natural dan Tahan Lama
-
5 Pilihan Sunscreen SPF 50 untuk Atasi Flek Hitam, Kulit Sehat Bebas Noda
-
Tips Mengatasi Cushion Kering agar Bisa Dipakai Lagi, Jangan Buru-Buru Buang
-
Puasa Rajab Dimulai Kapan? Simak Jadwalnya untuk Perbanyak Pahala di Akhir 2025
-
5 Rekomendasi Smartwatch Terbaik di Bawah Rp1 Juta Buat Olahraga, Akurat dan Tahan Lama
-
Jadwal Misa Natal 2025 Gereja Katedral di Berbagai Daerah Indonesia, Jakarta hingga Padang
-
Viral! Petugas Antar Makanan Pakai Kostum Power Rangers, Ternyata Ini Alasan di Baliknya
-
3 Krim Pencerah Aman di Apotek K24 untuk Atasi Wajah Kusam dan Noda Hitam