Suara.com - Ada banyak upaya yang rela dilakukan orang-orang demi mendapatkan berat badan ideal, salah satunya diet DNA. Pertanyaannya, apakah metode ini efektif menurunkan berat badan?
Apa Itu Diet DNA?
Diet DNA adalah salah satu metode diet yang dilakukan dengan cara menyesuaikan penurunan berat badan dengan susunan gen yang ada di dalam tubuh manusia.
Perlu diketahui bahwa susunan gen tiap orang berbeda-beda. Maka sebelum melakukan diet ini, Anda mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan untuk melihat kondisi DNA Anda sehingga cara dietnya dapat disesuaikan.
Dilansir dari laman News-Medical, seseorang yang menjalankan diet DNA akan mendapatkan pola makan yang dipersonalisasi sesuai dengan kondisi DNA.
Apakah Diet DNA Efektif Menurunkan Berat Badan?
Meskipun terlihat menggiurkan karena adanya personalisasi menu makan, dilansir dari laman Nutritious Life, nyatanya sampai saat ini masih belum ada penelitian yang secara khusus membuktikan efektivitas diet DNA.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa efektivitas DNA untuk menurunkan berat badan masih belum pasti. Sebab sebenarnya, gen bukanlah satu-satunya faktor yang dapat digunakan untuk menentukan menu makan untuk diet.
Selain gen, beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi program diet Anda dalah usia, jenis kelamin, hingga lingkungan.
Baca Juga: 5 Makanan yang Dihindari saat Batuk, Jangan Ngeyel biar Cepat Sembuh
Namun jika Anda benar-benar ingin mencoba metode diet tersebut, jangan lupa untuk membicarakannya dengan dokter atau layanan kesehatan lainnya.
Jenis Diet DNA
Setelah pemeriksaan gen untuk memulai diet DNA, Anda mungkin disarankan beberapa metode diet makanan seperti diet rendah karbohidrat, diet bebas laktosa, diet seimbang, dan diet lainnya.
Contohnya, diet rendah karbohidrat. Artinya, Anda akan lebih banyak makan makanan yang tinggi protein dan sebisa mungkin menghindari karbohidrat.
Contoh lain dari diet DNA adalah diet seimbang. Pada diet DNA jenis ini, biasanya tidak banyak atau bahkan tidak ada makanan yang perlu dihindari. Namun ketahuilah bahwa bagian paling sulit dari diet adalah menjaganya untuk tetap konsisten.
Dibandingkan melakukan diet DNA, terlebih dahulu cobalah untuk memperbaiki kebiasaan buruk lain seperti tidur larut malam, kurangnya olahraga, atau terlalu banyak memesan makanan siap saji.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Dari Hobi Jadi Profesi: Cara Wonder Voice of Indonesia Cetak Talenta Voice Over Profesional
-
Catat, Ini 7 Titik Tubuh yang Perlu Disemprot Parfum agar Wangi Seharian
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
Kalender Jawa 28 Oktober 2025 Selasa Pon: Mengungkap Sifat dan Peruntungan Weton Lainnya
-
5 Cushion Minim Oksidasi dan Cocok untuk Kulit Berminyak, Bye-Bye Wajah Kusam!
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng