- Tren kecantikan kini didominasi perawatan non-invasif yang mengencangkan kulit secara alami tanpa operasi dan downtime.
- WonderFace, teknologi asal Spanyol berstandar Eropa, mengencangkan wajah dengan stimulasi otot dan RF tanpa mengubah bentuk wajah.
- Hadir di Indonesia lewat PT Regenesis, WonderFace diprediksi menjadi tren anti-aging utama di 2026.
Suara.com - Industri kecantikan global tengah bergerak ke arah yang lebih halus dan personal. Pasar tidak lagi didominasi oleh prosedur ekstrem yang mengubah wajah secara drastis, melainkan oleh perawatan minim-invasif dan non-invasif yang mampu memperbaiki kekencangan serta elastisitas kulit dengan risiko rendah dan tanpa downtime panjang.
Tren ini sejalan dengan temuan Presedence Research 2025 yang mencatat bahwa pertumbuhan market kecantikan didorong kuat oleh preferensi konsumen terhadap teknologi yang aman, efektif, dan memungkinkan mereka kembali beraktivitas dengan cepat.
Dr Hellen Christianty, Marketing Manager PT Regenesis Indonesia, menjelaskan bahwa teknologi yang saat ini paling diminati mencakup Radiofrequency (RF) dan ultrasound therapy seperti HIFU, termasuk kombinasi dengan microneedling.
Metode-metode tersebut bekerja dengan merangsang produksi kolagen dan elastin, sehingga struktur kulit menjadi lebih kencang tanpa perlu tindakan bedah.
“Pasien sekarang jauh lebih selektif. Mereka ingin hasil nyata, tetapi tetap terlihat alami dan tanpa proses pemulihan yang panjang,” ujarnya.
Di tengah lanskap tren tersebut, PT Regenesis Indonesia kembali menghadirkan inovasi yang diprediksi akan menjadi booming di 2026, WonderFace. Teknologi ini menjawab kebutuhan generasi modern yang ingin tampil sebagai versi terbaik dari dirinya sendiri, bukan menjadi orang lain.
“Bukan wajah yang berubah drastis, tetapi wajah yang terasa kembali seperti dulu, lebih segar, lebih kencang, dan lebih percaya diri,” jelas Ron Pirolo, Founder PT Regenesis Indonesia.
Ia menambahkan bahwa seiring bertambahnya usia, otot wajah melemah dan kulit mengendur, sehingga pendekatan anti-aging ideal seharusnya tidak hanya berfokus pada kulit, tetapi juga pada fondasi otot wajah.
Konsep inilah yang selama bertahun-tahun telah berkembang di Eropa. Ron Pirolo mengungkapkan bahwa di banyak negara Eropa sudah lama dikenal teknologi yang membantu wajah “mengingat kembali kekuatannya”, bukan dengan menarik atau mengisi, melainkan dengan melatih otot wajah agar kembali aktif seperti saat muda.
Baca Juga: Ramadan 2026 Tinggal Berapa Hari Lagi? Cek Hitung Mundurnya di Sini
Teknologi tersebut bernama WonderFace, dan kini untuk pertama kalinya tersedia di Indonesia. Teknologi ini lahir di Spanyol dan dikembangkan oleh para ahli estetika Eropa yang meyakini bahwa kecantikan terbaik berasal dari proses alami tubuh.
Dr Elias Tam, Founder dan Medical Director EHA Group Clinic Singapore yang hadir di ISWAM 2025, menyampaikan bahwa mesin ini diproduksi sepenuhnya di Spanyol dan memenuhi standar keamanan Eropa dengan sertifikasi CE Mark.
WonderFace menggabungkan stimulasi neuromuskular dengan gelombang Radiofrequency (RF) untuk membantu pengencangan wajah, meningkatkan tonus otot, dan mengurangi tanda-tanda penuaan secara alami tanpa invasif.
Perawatannya pun relatif singkat dan nyaman. Tanpa pembedahan dan tanpa jarum suntik, hanya dalam 25 menit stimulasi neuromuskular yang dipadukan dengan RF mampu “membangunkan” otot wajah yang kendur, memperkuat kembali pondasi wajah, serta mengencangkan kontur pipi, dahi, dan area bawah dagu secara bertahap.
Tidak heran jika di Eropa dan Australia, teknologi ini telah lama menjadi pilihan di klinik-klinik estetika premium. Kini, eksklusivitas tersebut mulai bergeser. Melalui PT Regenesis dan peluncurannya di ajang International SWAM pada 5 Desember 2025 di ICE BSD, WonderFace resmi hadir dan dapat diakses oleh klinik kecantikan di berbagai kota di Indonesia.
Langkah ini bukan hanya memperluas akses pasien terhadap teknologi anti-aging modern, tetapi juga menciptakan nilai strategis baru bagi industri estetika nasional. Di tengah persaingan klinik yang semakin ketat, WonderFace menjadi diferensiasi kuat, bukan sekadar menambah layanan, tetapi memperkuat citra klinik sebagai penyedia perawatan berstandar internasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Penantian Berakhir! 5 Zodiak Ini Diramal Akan Bertemu Jodoh dan Menikah di Tahun 2026
-
5 Krim Penghilang Flek Hitam yang Sudah BPOM: Dijamin Aman, Mulai Rp20 Ribuan!
-
4 Pilihan Parfum dengan Aroma Harum Elegan Seperti Pengantin Jawa
-
Liburan Sekolah Anti Bosan: Ada Wahana Se-Adrenalin Ini untuk Anak dan Orang Tua di Bogor!
-
7 Sepatu Lokal Paling Nyaman Selevel Nike Air Max Ori, Harga Mulai Rp300 Ribu
-
Apa Bedanya Hari Ibu di Indonesia dengan Mother's Day? Ternyata Begini Sejarahnya
-
3 Shio Paling Hoki pada Pekan Ketiga 15-21 Desember 2025, Kamu Termasuk?
-
5 Rekomendasi Powder Foundation untuk Menyamarkan Pori dan Flek Hitam
-
Jadwal Libur Akhir Tahun 2025 untuk Karyawan Swasta, Mulai Tanggal Berapa?
-
4 Rekomendasi Sepatu untuk Easy Run yang Ringan dan Nyaman