Suara.com - Sosok Venna Melinda belum lama ini sempat dicibir warganet karena penampilannya di stasiun televisi usai mengalami KDRT dari sang suami, Ferry Irawan.
Warganet mencibir karena dalam acara televisi tersebut, Venna Melinda justru terlihat menangis histeris. Hal tersebut membuat warganet mencibir agar ibunda Verrel Bramasta dan Athalla Naufal itu bisa fokus pada trauma yang dialaminya terlebih dahulu.
Menjawab cibiran warganet tersebut, baru-baru ini Venna Melinda mengunggah video singkat di akun Instagram pribadinya. Dalam caption unggahannya, Venna Melinda mengaku tengah menjalani pengobatan dengan psikolog pasca KDRT.
“Alhamdulilah,, Treatment pertama lancar,, Matur suwun nggih @docdicky @chitra.mulia @roro.fitria1989 ,,, Bismillahirahmanirohim,” tulis Venna Melinda dalam caption unggahannya, Jumat (20/1/2023).
Dalam unggahan tersebut, beberapa warganet tampak senang jika Venna Melinda fokus untuk kesehatan mentalnya dengan melakukan pengobatan dibandingkan tampil di televisi. Pasalnya, melakukan pengobatan dapat berdampak baik pada dirinya di kemudian hari.
Namun, sebenarnya bagaimana sih cara yang tepat untuk menangani trauma akibat KDRT?
Psikolog dari Ohana Space, Annisa Mega Radyani., M. Psi., menjelaskan, pada dasarnya dalam mengatasi trauma tidak bisa sembarangan. Pasalnya, ini bergantung dengan penyebab dan gejala yang dialami individu itu sendiri.
“Cara mengatasinya sangat bergantung dengan setiap orang. Bergantung juga pada penyebab atau gejala yang sekarang dialami. Pastinya sangat kompleks,” ucap Annisa saat dihubungi Suara.com, Minggu (22/1/2023).
Sementara itu, gejala yang dialami orang tersebut juga tidak boleh sembarangan mendiagnosa. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan pergi ke profesional. Hal ini karena profesional akan mengetahui kondisi serta penanganan yang tepat.
Baca Juga: Ferry Irawan Tuntut Keadilan, Tegas Sebut Tidak Ada Penganiayaan pada Venna Melinda
“Kalau sudah sampai trauma, dan ada gejala, kita enggak bisa sembarangan mendiagnosa. Sangat dianjurkan pergi ke profesional baik psikolog, psikiater gitu ya. Karena kejadiannya sangat lama terjadinya lama sehingga pemulihannya sangat lama,” jelas Annisa
“Hal ini karena sulit sakit yang dialami cukup lama bisa sembuh dengan pengobatan satu kali, Sehingga pemulihannya sangat butuh proses yang lengkap atau mumpuni juga oleh profesional.” sambungnya.
Selain membutuhkan bantuan profesional, mendapatkan dukungan sosial juga menjadi cara yang tepat untuk menghadapi trauma. Pasalnya, trauma dapat memberikan gejala kecemasan berlebihan, hingga sulit tidur. Namun, jika ada sosok orang terdekat yang menemani, itu akan membantunya mengatasi gejala tersebut.
“Beberapa hal yang dilakukan selain ke profesional adalah menumbuhkan atau memiliki dukungan sosial yang kuat gitu. karena ketika kita mau mengatasi traumanya, kita butuh seseorang yang mau menemani kita. Karena biasanya orang-orang yang mengalami trauma itu susah tidur, bisa jadi teringat terus, bisa jadi cemas terus, sehingga butuh didampingi orang-orang terdekat,” ujar Annisa.
Tidak hanya menjalani pengobatan oleh profesional, serta teman terdekat, memiliki kesiapan dalam diri sendiri juga penting. Menurut Annisa, sangat perlu kesabaran dan kesiapan diri sendiri untuk bisa menghadapi trauma yang dialaminya.
“Ketiga, perlu bersabar dan butuh waktu karena tidak mudah untuk mengatasi masalah ini. dari diri sendiri juga ada kesiapan untuk menghadapi trauma itu, karena dari diri sendiri juga harus siap menghadapi trauma yang menyakitkan di diri kita,” ucap Annisa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
7 Parfum yang Cocok untuk Olahraga, Wanginya Sopan Tidak Menyengat
-
Daftar Universitas Terbaik Indonesia Menurut THE WUR, UGM Kalah dari Swasta?
-
Koleksi Athleisure Premium Perdana Hadir: Nyaman, Stylish, dan Rayakan Body Neutrality
-
Fajar Sadboy Siapanya Amanda Manopo? Jadi Tamu Terpilih saat Artis Lain Tak Diundang
-
Berapa Jumlah Dana Reses DPR? Ini Penjelasan dan Fungsinya dalam Kinerja Dewan
-
3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
-
Soal Isu Kemerdekaan Palestina dan Tanda Kiamat, Begini Penjelasannya dalam Islam
-
Konsep Baru Belanja Kesehatan dan Kecantikan: Padukan Inovasi Digital dan Pengalaman Interaktif
-
Tips Aman Memilih Bakery, Biar Gak Ketipu Oknum Nakal yang Ngaku-Ngaku Gluten Free
-
Yai Mim Blak-blakan Bahas Urusan Ranjang di YouTube, Gimana Hukumnya Menurut Islam?