Suara.com - Pendanaan bagi pengelolaan sampah masih menjadi hal yang kurang populer di Indonesia. Menurut data Systemiq & Delterra di tahun 2022, 97 persen pendanaan sampah di Indonesia masih mengandalkan iuran sampah dari rumah ke rumah (door-to-door fee collection).
Padahal, di negara yang lebih maju sudah meninggalkan metode tersebut dan beralih pada iuran sampah sebagai pajak dan iuran sampah yang termasuk pada biaya langganan utilitas.
Oleh sebab itu, menurut CEO & founder Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano, dalam keterangannya, baru-baru ini, beberapa hal terkait dukungan pada pengelolaan sampah tentu perlu ditingkatkan, baik dari segi teknis maupun pembiayaan.
"Mengurangi aktivitas membakar dan mengubur sampah, menjalankan TPS 3R dan fasilitas pengelolaan sampah lainnya secara cermat dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya retribusi sampah, adalah hal yang bisa mulai ditingkatkan," kata dia.
Dalam hal ini pemerataan fasilitas bukan lagi masalah utama, tapi bagaimana memastikan fasilitas pengelolaan sampah berjalan optimal. Sementara itu, Staf Ahli Wali Kota Bekasi bidang Ekonomi Pembangunan, Reny Hendrawati, mengatakan bahwa kota Bekasi setiap harinya harus berjibaku mengelola tempat pengolahan sampah terbesar bagi beberapa daerah sekitarnya.
"Kami sangat mendukung terselenggaranya pengelolaan sampah bertanggung jawab yang didorong oleh investasi hijau, sehingga dapat tercipta penanganan sampah yang lebih optimal di Kota Bekasi, seperti menjalankan pengolahan 500 ton sampah ke fasilitas daur ulang. Kota Bekasi menyambut investasi hijau dan skema pendanaan yang tepat untuk mendukung terwujudnya Bekasi yang bersih dan asri,” jelas dia.
Pendanaan di sektor pengelolaan sampah akan berdampak besar pada keberlanjutan. Pengelolaan sampah merupakan kebutuhan dasar, sehingga akan ada permintaan yang konstan meskipun kondisi ekonomi maupun sosial berubah. Ada banyak inovasi yang bisa dilakukan di Indonesia.
Diperlukan kontribusi dari pemegang kepentingan lain untuk ikut mempersiapkan ekosistem persampahan Indonesia yang bisa menerima investasi hijau. Dalam hal ini, Waste4Change sebagai perusahaan manajemen sampah yang bertanggung jawab telah dipercaya oleh beberapa pihak penanam modal untuk berinvestasi di Rumah Pemulihan Material (RPM) bertujuan meningkatkan pemilahan dan jumlah material terdaur ulang.
“Menangani masalah sampah perlu kolaborasi dan kontribusi dari semua pihak. Stakeholder yang hadir disini adalah bagian dari solusi untuk bekerja sama menangani sampah dari hulu ke hilir. Maka kita perlu membuka diri sebesar-besarnya untuk investasi yang lebih hijau dengan melakukan reformasi di bidang persampahan ini di Indonesia. Ada banyak skema pendanaan, namun kita perlu memastikan juga ekosistem yang didukung oleh seluruh stakeholder agar tercipta dampak yang berkelanjutan,” kata CEO & founder Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano.
Baca Juga: Cerita Nadia Mulya Dicap Polisi Plastik oleh Teman, Edukasi Lingkungan Bikin Orang Takut?
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pihaknya telah menandatangani MoU kerjasama proyek untuk menciptakan pengelolaan sampah berbasis teknologi terdigitalisasi dengan estimasi nilai kerjasama senilai Rp 250 M bersama 7 perusahaan berbeda.
Selain itu, mereka juga punya Rumah Pemulihan Material 2.0 Waste4Change yang telah menambahkan teknologi mesin pemilahan sampah dan pengintegrasian teknologi digital untuk proses pemantauan dan perekaman aliran pengolahan sampah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
8 Ide Menu Bakar-bakaran Malam Tahun Baru yang Menggugah Selera
-
Skin Tint dan Cushion Lebih Ringan Mana? Ini yang Cocok Dipakai Sehari-hari
-
Daftar Promo Wisata Natal dan Tahun Baru 2026 di Jabodetabek
-
Bolehkah Puasa Rajab Sekaligus Mengganti Utang Puasa Ramadan? Simak Hukum Lengkapnya
-
Rahasia Kecantikan Alami, Ini 4 Langkah Melakukan Perawatan Kulit yang Minimalis
-
4 Rekomendasi Eksfoliasi Gel Pengganti Retinol untuk Kulit Kering
-
5 Bedak Padat di Bawah Rp50 Ribu untuk Anak Kuliahan, Bisa Kontrol Minyak Berlebih
-
5 Sunscreen Lokal untuk Atasi Kulit Kering, Bikin Lembap dan Nyaman Dipakai Sehari-hari
-
5 Cushion Lokal Selevel YSL untuk Pekerja Kantoran, Murah tapi Berkualitas
-
Tanggal 24 Desember 2025 Libur atau Tidak? Cek Lagi Daftar Resmi Libur Natal 2025