Suara.com - Mendengar teman jadi korban kekerasan saat pacaran atau dating violence awalnya memang menggebu-gebu ikut membela. Tapi setelah berkali-kali curhat dan diberi saran tapi tidak jua mengakhiri hubungan, biasanya seorang teman akan ikut lelah. Kalau sudah begitu apa ya yang harus dilakukan?
Dating violence adalah segala bentuk kekerasan yang terjadi dalam hubungan pacaran, dimana bentuknya bisa berupa kekerasan secara fisik, verbal, ekonomi, maupun seksual.
Diakui Psikolog Klinis sekaligus Pakar Hubungan, Tara Adhisti mengakui kondisi ini banyak dialami teman sebagai support sistem korban pelaku kekerasan. Tapi menurut Tara kondisi ini terjadi karena teman tersebut sedang dalam kondisi tidak stabil, sehingga tidak bisa jadi support sistem yang baik.
"Biasanya yang banyak terjadi, di awal dia akan semangat kasih saran, tapi lama-lama ya iya iya," ujar Tara dalam acara Uncover Your Stories Rollover di Sarinah, Jumat (17/3/2023).
Inilah sebabnya menurut perempuan yang akrab disapa Tara de Thouars, ada kalanya teman sebagai support sistem melakukan pemeriksaan mental karena bisa mengalami lelah mental.
"Ini banyak terjadi, kita sebagai temannya kayaknya kita perlu cek kondisi kita deh, maksudnya kalau kita terlalu lelah,"
"Dan rasanya kita lagi tidak optimal untuk jadi support kita mungkin bisa ngomong. Maaf ya aku sayang sama kamu, tapi saat ini aku belum bisa nih," sambung Tara.
Dengan cara ini, maka korban kekerasan tersebut tidak akan merasa ditolak dan dijauhkan, selama bisa menjelaskan kondisi teman tersebut yang sedang tidak fit.
Lebih lanjut psikilog yang berpraktik di Rumah Sakit Jiwa atau RSJ Sanatorium Dharmawangsa itu mengatakan, memberikan support kepada korban tidak selalu memberikan solusi atau saran tapi cukup didengarkan dan divalidasi perasaannya.
Baca Juga: Fuji Jadi Model Video Klip Lagu Trauma, Curhat Kisah dengan Thariq Halilintar?
"Tapi ketika kita bertindak jadi pendengar yang baik itu udah cukup, tanpa kita harus punya solusi yang wow yang gimana, at least jadi pendengar yang baik di setelahnya dia bantu menguatkan itu udah cukup sebetulnya," sambung Tara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?