Suara.com - Masalah obesitas masih menjadi tantangan bagi masyarakat di berbagai negara. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa Indonesia meningkat hampir dua kali lipat dari 19,1 persen pada 2007 menjadi 35,4 persen pada 2018.
Badan Kesehatan Dunia (WHO ) menyatakan bahwa BMI yang tidak normal atau obesitas akan menjadi faktor risiko beberapa penyakit yang serius seperti, penyakit kardiovaskular/ jantung, kematian dini, hipertensi/ darah tinggi dan diabetes.
Kabar baiknya, telah banyak inovasi yang dilakukan untuk bisa menurunkan berat badan. Salah satunya “Allurion Technology” yang didatangkan oleh PT Regenesis Indonesia dari Amerika Serikat.
Program Allurion ini diklaim telah membantu menurunkan berat badan lebih dari 1.000.000 kg di seluruh dunia. Allurion sendiri telah menemukan Program Penurunan Berat Badan dengan Allurion technology ini pertama kali di tahun 2009 dan baru dapat masuk ke Indonesia di tahun 2023.
Allurion Vice President of Internation Sales Javier Ibanez menyambut peluncuran Allurion Program” di bulan Juni mendatang. Nantinya juga akan disusul dengan berbagai pelatihan sertifikasi untuk dokter – dokter di Indonesia. Indonesia akan menjadi Negara ke 90 yang memiliki “program ini.
Direktur PT Regenesis Indonesia Ron Pirolo menyatakan bahwa dengan dilaunchingnya Program Penurunan Berat Badan ini akan membawa harapan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya yang ingin mendapatkan kualitas hidup yang lebih sehat melalui BMI ideal / Berat badan ideal tanpa harus melakukan tindakan pembedahan / operasi sehingga tingkat kenyamanan pasien akan lebih tinggi.
"Pengaplikasian program ini sangat sederhana diawali secara oral dan memerlukan waktu 15 menit saja dan dapat dilakukan di Klinik / Rumah Sakit yang akan memberikan penurunan yang significant akan terlihat setelah 16 minggu, dimana dilakukan tanpa endoskopi dan juga memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingan dengan tindakan pembedahan,: kata dia.
Berdasarkan pengalaman pasien yang telah melakukan Program Penurunan Berat Badan dengan inovasi dunia terbaru ini merasa gembira karena dapat mengembalikan kembali kualitas hidupnya, lebih sehat, terhindar dari banyak penyakit serius .
Tidak hanya itu, mereka juga dapat kembali berpenampilan yang menarik dan mencoba segala fashion yang sedang trend, bahkan juga sebagian besar merasa lebih percaya diri di dunia kerja dengan penampilan barunya.
Baca Juga: 7 Tips Defisit Kalori untuk Diet, Gorengan Harus Dijadikan Musuh Bebuyutan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Cerita Donita Sembuh dari Kista, Ini Deretan Manfaat Air Zamzam bagi Kesehatan
-
Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil, Cek sebelum Pakai!
-
Rekrutmen PLN 2025 Kapan Dibuka? Cek Posisi yang Tersedia dan Syarat Lengkapnya
-
Bahlil Duduk di Kursi Ketua Dewan Pembina, Apa Itu Organisasi Pemuda Masjid Dunia?
-
Sunscreen Daviena Apakah Bikin Jerawatan? Intip Kandungan dan Harga Aslinya
-
Besok Hari Kesaktian Pancasila, Anak Sekolah Libur atau Tidak?
-
Media Luar Negeri Ikutan Heboh: Ini 7 Fakta Robohnya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny
-
6 Daftar Profesi yang Diragukan Publik, Politisi Urutan Teratas?
-
Berapa Total Uang Pensiun Sri Mulyani sebagai Mantan Menteri Keuangan?
-
Tren Jadi Konten Kreator Bikin iPhone Tak Resmi Laris, Tapi Hati-Hati Risiko di Baliknya