Suara.com - Kebanyakan pria mungkin jarang mengeluh Mr P sakit setelah bercinta. Namun, jika ini terasa, sebenarnya asalah hal yang umum dan normal. Hal tersebut spaikan ahli urologi Vikas Desai MD di Rumah Sakit Northwestern Medicine Delnor.
Menurutnya penyebab paling sering Mr P sakit setelah bercinta dikarenakan kurangnya pelumasan atau hubungan seksual terlalu lama.
"Jika penis yang sakit setelah berhubungan seks dikaitkan dengan perubahan warna kulit (memar) yang tidak normal dan Anda harus mencari pertolongan medis," sarannya seperti dilansir Mens Health Magazine.
Mr P sakit yang juga dirasa memerlukan bantuan segera kata dia adalah sakitnya berlangsung lebih dari empat jam dan tidak membaik bahkan setelah mengompres dingin dan minum ibuprofen atau tylenol.
Adapula sensasi "meletus" selama hubungan seksual, signifikan. Memar, pembengkakan yang signifikan, dan hilangnya ereksi secara tiba-tiba atau menyakitkan juga perlu diwaspadai.
Nah, berikut adalah alasan paling umum mengapa Mr P sakit setelah bercinta.
1. Reaksi alergi
Reaksi alergi umum terjadi dan dapat mencakup reaksi terhadap bahan kimia atau bahan yang ditemukan dalam produk kesehatan seksual seperti kondom, kain, gel, pelumas, mainan seks, dan produk perawatan kulit seperti sabun. Gejala reaksi alergi dapat berupa kulit Mr P melepuh, kulit kering atau pecah-pecah, gatal, kemerahan, atau kulit bersisik atau kasar/menebal.
2. Balanitis
Mr P sakit setelah bercinta juga mungkin disebabkan oleh balanitis, yang menurut Klinik Cleveland adalah peradangan dan nyeri di kepala peniz. Ini sering terjadi pada pria yang tidak disunat.
Balanitis dapat menyebabkan perubahan warna pada penis (abu-abu, ungu, merah, atau putih) atau dapat terbentuk di bagian kepala penis yang berubah warna. Mr P juga mungkin berwarna merah dan mungkin menunjukkan bintik-bintik tertentu yang mengkilat dan bengkak.
3. Ejakulasi Tertunda
Alasan lain Mr P sakit setelah bercinta mungkin karena ejakulasi tertunda. Ejakulasi tertunda adalah ketidakmampuan untuk mencapai klimaks dalam waktu yang wajar; biasanya 30 menit atau lebih.
Hal-hal seperti kecemasan, stres, ketidakseimbangan hormon, dan kerusakan saraf panggul atau tulang belakang semuanya dapat menyebabkan ejakulasi tertunda.
4. Gesekan atau Kurangnya Pelumasan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
5 Rekomendasi Body Oil untuk Cegah Keriput dan Penuaan, Kulit Lebih Kenyal dan Lembap
-
9 Sunscreen YOU Sunbrella Sesuai Tipe Kulit Mulai Rp 30 Ribuan, Ada untuk Anak-anak dan Dewasa!
-
Usia 50-an Cocok Pakai Sabun Cuci Muka Apa? Ini 5 Rekomendasi Produk dengan Anti-Aging
-
Mawatu Labuan Bajo, Wajah Baru Destinasi Premium di Timur Indonesia
-
5 Rekomendasi Powder Sunscreen, Wajah Bebas Kilap dan Tetap Terlindungi
-
10 Ide Kado Natal Murah tapi Berkesan, Bikin Penerima Senyum Lebar
-
7 Rekomendasi Serum Paling Ampuh Mencerahkan Wajah, Harga Murah Cuma Rp20 Ribuan
-
5 Sabun Muka Low pH yang Ideal untuk Membersihkan dan Menjaga Skin Barrier
-
Daftar 7 Negara Paling Bersih dari Korupsi, Ada Tetangga Indonesia
-
3 Parfum HMNS yang Bisa Didapat Gratis di Promo Sociolla 1231 Desember 2025