Suara.com - Viral video lawasl Raffi Ahmad yang beri ceramah tentang suka duka pernikahan, karena Syahnaz Sadiqah ingin menikah di usia muda.
Video ini kembali viral sejak isu perselingkuhan adik ipar Nagita Slavina itu dengan Rendy Kjaernett terkuak ke publik. Momen yang dibagikan akun Instagram @disfoyuu, itu terlihat kakak beradik Syahnaz dan Raffi yang berbincang di tempat tidur.
Raffi yang sedang memeluk dan bermain dengan Rafathar kecil itu, terlihat mempertanyakan kemantapan hati adiknya yang masih berusia 23 tahun itu ingin menikah.
"Syahnaz serius mau nikah, udah yakin? Emang tahu rumah tangga seperti apa usia Syahnaz tuh masih 23 tahun," ungkap Raffi kepada Syahnaz.
Syahnaz yang sedang bersandar mengatakan bahwa dirinya sudah yakin, karena sudah pacaran lebih dari satu tahun dengan Jeje Govinda saat itu.
Raffi juga khawatir jika adiknya dan suami di tengah jalan saat pernikahan merasa tidak cocok, lalu timbul keinginan untuk berpisah.
"Yakin, Insyaallah kan namanya. Ya kan pacarannya udah setahun lebih, jadikan udah kenal satu sama lain," jawab Syahnaz.
Tidak berhenti di sana, Raffi yang saat itu merupakan ayah dari satu anak ditanya adiknya, perihal seperti apa rumah tangga yang akan dijalaninya kemudian hari.
"Rumah tangga ya begitulah. Nggak semuanya apa yang kita harapkan, sesuai dengan apa yang kita inginkan," terang Raffi.
Selain Raffi Ahmad yang menilai usia Syahnaz masih terbilang muda untuk menikah. Para pakar juga mengakui menikah muda ada banyak risiko yang harus dihadapi.
Melansir Psychology Today, menurut penelitian 28 hingga 32 tahun adalah usia terbaik untuk menikah. Sedangkan mereka yang menikah di usia 25 tahun menurunkan 50 persen risiko perceraian dibanding yang menikah di suai 20 tahun.
Alasan menikah di usia lebih matang menurunkan risiko perceraian, karena pasangan lebih stabil secara finansial, memiliki kesadaran diri, tujuan yang jelas hingga sudah menghabiskan waktu untuk berkencan hingga tahu apa yang mereka inginkan.
Sedangkan penelitian lain berpendapat berbeda, dalam penelitian baru dari LSE yang diterbitkan Review of Economics of the Household, menemukan tidak ditemukan bukti empiris menikah di usia muda menyebabkan perceraian.
“Jika kondisi untuk menikah cocok (pernikahan akan baik-baik saja), kami mengamati mereka yang menikah di atas usia 20 tahun, dan usia tidak boleh jadi faktor utama keputusan untuk menikah,” ujar Profesor Departemen Kebijakan Sosial LSE, Dr. Berkay Ozcan mengutip LSE.ac.id.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Tidur Malam yang Cukup Berapa Jam? Ini Kata Sleep Coach Vishal Dashan
-
Menurut Penelitian, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otak
-
Umur 15 Tahun Sebaiknya Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini 5 Pilihan Aman Mulai Rp12 Ribuan
-
5 Moisturizer Ringan untuk Menenangkan Kulit Kemerahan, Sensitive Skin Friendly
-
Rahasia 26 Tahun Kino: Filosofi 'Synergy in Diversity' yang Mengubah Perbedaan Jadi Kekuatan Bisnis
-
5 Body Lotion di Alfamart untuk Kulit Kering, Murah Mulai Rp9 Ribuan
-
3 Toner AHA BHA untuk Menghilangkan Bekas Jerawat bagi Pemilik Kulit Kombinasi, Eksfoliasi Aman
-
Pet Kingdom & Paw Friends Berhasil Kumpulkan 13 Ton Makanan untuk 17 Shelter di Indonesia
-
3 Shio Paling Beruntung Selama Akhir Pekan 15-16 November 2025, Kamu Termasuk?
-
Kesenjangan Pendidikan di Desa Masih Lebar, Kolaborasi Program Beasiswa Ini Jadi Harapan Baru