Suara.com - Baru-baru ini, Rendy Kjaernett buka suara mengenai skandal perselingkuhan dirinya dengan Syahnaz Sadiqah. Ia mengaku memang selingkuh dengan dengan Syahnaz di podcast milik Denny Sumargo.
Bahkan, Rendy Kjaernett berencana untuk fokus memperbaiki keluarganya yang telah rusak karena perbuatannya. Rendy bersikukuh untuk tetap mempertahankan rumah tangganya meski tidak bisa dipungkiri jika hal tersebut sulit untuk dilakukan.
Pada banyak kasus, banyak tukang selingkuh yang cenderung sulit untuk memutuskan ingin bercerai. Apa alasannya?
Pernikahan didasarkan pada kesetiaan, saling pengertian, dan komitmen antara dua individu. Namun, dalam beberapa kasus, terjadinya perselingkuhan dapat mengancam ikatan pernikahan tersebut.
Meskipun kebanyakan orang berpikir bahwa tukang selingkuh akan ingin bercerai, faktanya, banyak dari mereka yang enggan untuk melakukannya. Ada beberapa alasan mengapa tukang selingkuh cenderung tidak ingin bercerai.
Rasa Aman dan Kenyamanan Finansial
Salah satu alasan tukang selingkuh tidak ingin bercerai adalah merasa aman dan nyaman secara finansial dalam hubungan pernikahan mereka. Beberapa orang mungkin terikat oleh ikatan ekonomi dengan pasangan mereka, seperti kepemilikan rumah bersama, bisnis bersama, atau tanggung jawab finansial terhadap anak-anak mereka.
Kehilangan aset atau menghadapi pembagian harta yang rumit dan mahal bisa menjadi pertimbangan yang kuat bagi mereka untuk tetap bersama pasangan mereka.
Keberlanjutan Keluarga
Banyak tukang selingkuh mungkin masih peduli dengan keberlanjutan keluarga mereka. Meskipun telah terjadi perselingkuhan, mereka mungkin masih memiliki ikatan emosional dengan pasangan mereka dan ingin mempertahankan kestabilan keluarga, terutama jika mereka memiliki anak.
Mereka mungkin berpikir bahwa tetap bersama pasangan mereka, meskipun dengan kesalahan yang terjadi, adalah hal terbaik bagi anak-anak mereka.
Takut Menghadapi Konsekuensi
Tukang selingkuh juga mungkin tidak ingin bercerai karena takut akan konsekuensi yang bakal mereka hadapi. Mereka mungkin takut reputasinya tercemar, stigma sosial, atau pengaruh negatif pada hubungan dengan keluarga atau teman-teman mereka.
Mereka juga mungkin merasa takut kehilangan status sosial, hubungan dengan anak-anak mereka, atau dukungan emosional yang mereka dapatkan dari pasangan.
Keinginan untuk Menjaga Hubungan Sampingan
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sejarah Fashion 80 Tahun Hadir dalam Pop-Up Eksklusif di Jakarta
-
IDFES 2025 Resmi Dibuka, Dorong Ekosistem Fashion Indonesia Lebih Terintegrasi
-
Ngemil Gak Harus "Junk Food", Ini Rahasia Camilan Enak dan Bergizi untuk Keluarga
-
MSG dari Bahan Alami: Fakta Ilmiah di Balik Rasa Gurih yang Aman untuk Keluarga
-
5 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Perih di Mata, Harga Mulai 20 Ribuan
-
Terpopuler: Telur Harus Ceplok dan Rebus untuk MBG, Pengakuan Ahmad Sahroni saat Penjarahan
-
Asia Low-Carbon Buildings Transition Bantu Indonesia Wujudkan Bangunan Rendah Emisi
-
Ramai Siswa Keracunan, Bagaimana Cara Kerja SPPG Sediakan Menu MBG?
-
Apa Saja Bisnis Sherly Tjoanda, Perusahaan Tambang Nikelnya Disebut Beroperasi Ilegal
-
Sering Digunakan di Medsos, Apa Arti Sybau Dalam Bahasa Gaul?