Suara.com - Belakangan, video anak SMP memasukkan botol minyak telon ke area sensitifnya viral di Twitter. Gadis tersebut bahkan dengan sengaja merekam aktivitas masturbasinya tersebut dengan kamera ponselnya.
Tentu saja ini membuat heboh jagat maya. Tak sedikit yang juga merasa ngeri membayangkan hal tersebut sudah dilakukan oleh remaja belasan tahun. Begitu juga soal dampak kesehatan yang bisa muncul karena memasukkan benda asing ke Miss V.
"OHH INIKAH YANG LAGI VIRAL bocil smp main sama pakai botol minyak telon," tulis @AuliaDPa, dikutip dari Twitter, Jumat (28/7/2023).
Ketika memasuki usia remaja, orangtua seringkali dibuat was-was karena merasa khawatir anaknya terjerumus ke jalan salah, termasuk melakukan aktivitas seks yang menyimpang.
Karenanya, orangtua harus tahu bagaimana cara menjaga agar anak tidak masuk ke dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas sendiri adalah sebuah tindakan di luar batas kewajaran yang melanggar norma susila maupun agama.
Jika orangtua tak cepat-cepat mengambil langkah bijak, bukan tidak mungkin anak akan semakin terseret pada perilaku yang semakin mengkhawatirkan. Berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan seperti dilansir Hello Sehat.
1. Ajak anak diskusi
Tak dapat dipungkiri jika masa remaja adalah masa paling sibuknya anak. Namun, ketika anak dan Anda sama-sama punya waktu luang, manfaatkanlah untuk saling bertanya kabar dan bertukar cerita.
Anda bisa memancing obrolan dari topik yang paling sederhana. Setelah itu, barulah Anda giring obrolan ke topik utama.
Baca Juga: Link Video Gadis SMP Pakai Minyak Telon Untuk Masturbasi Diburu Warganet, Waspada Jebakan Phising!
Jelaskan pada anak apa itu pergaulan bebas secara umum, apa saja hal-hal yang masuk ke dalam tindakan tersebut, dan apa bahayanya bagi anak Anda juga orang-orang di sekitarnya.
Persilakan anak untuk bertanya tentang hal apa saja yang sekiranya masih membuat mereka bingung.
2. Beri pendidikan seksual
Pergaulan bebas sangat erat dengan aktivitas seks yang tidak aman dan berisiko.
Jadi, mulailah mengenalkan pendidikan seksual kepada anak sejak dini meski obrolan seputar seks mungkin masih tergolong tabu untuk dibicarakan terang-terangan.
Pendidikan seksual bukan hanyalah mengenai hubungan seks semata. Anda dapat mulai dengan menjelaskan misalnya mengenai perbedaan tubuh laki-laki dan perempuan secara umum.
Selain itu, jelaskan perubahan tubuh ketika puber, bagaimana kehamilan terjadi, risiko hamil di usia remaja, serta area-area tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain.
Ajarkan pula anak untuk berani menolak atau melarikan diri ketika ada orang asing yang menyentuh area-area tersebut.
3. Terapkan aturan yang tegas di rumah
Menerapkan aturan tegas di rumah merupakan cara jitu yang bisa dilakukan orangtua untuk menghindari pergaulan bebas pada remaja. Beberapa aturan yang perlu ditegakkan misalnya soal jam pulang malam.
Sampaikan pada setiap anak, baik itu laki-laki maupun perempuan, tidak boleh pulang larut malam.
Mintalah anak-anak untuk sampai di rumah setidaknya pada pukul 8 malam, kecuali jika memang ada urusan lain dengan alasan yang kuat.
4. Kenali setiap teman-teman anak Anda
Dalam banyak kasus, pergaulan bebas dapat disebabkan oleh lingkungan perteman sehari-hari.
Ya, kasus penyalahgunaan narkoba, minuman keras, bahkan seks bebas bisa dipicu jika anak-anak Anda bermain dan berkumpul di lingkungan yang mendukung hal-hal tersebut.
Nah, maka dari itu, pastikan Anda mengenali semua teman-teman anak Anda dengan baik. Bila perlu, mintalah anak Anda untuk mengajak teman-temannya ke rumah dan berkenalan dengan Anda.
5. Awasi aktivitas anak sehari-hari
Usahakan Anda selalu memantau dan mengawasi semua kegiatan yang anak-anak lakukan. Anda bisa meminta anak Anda mengabari setiap kali mereka akan beraktivitas atau pergi ke suatu tempat.
Pastikan juga Anda mengetahui kapan mereka akan pulang. Anda bisa berkirim pesan singkat, menelepon, atau melakukan panggilan video dengan anak Anda guna memastikan kabar dan keberadaannya.
Berikan pemahaman pada anak bahwa apa yang Anda lakukan ini bukan sebagai bentuk kekangan, tapi pengawasan.
6. Dukung anak melakukan hobi yang ia sukai
Masa remaja adalah masa anak sedang aktif-aktifnya mencoba berbagai kegiatan. Apa pun kegiatan yang dipilih anak selama tergolong positif, usahakan untuk selalu mendukungnya
Jika anak Anda sedang gemar-gemarnya bermain sepak bola, Anda bisa mengikutsertakannya dalam ekstrakulikuler atau klub sepak bola.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
6 Masker Alami untuk Atasi Kulit Kering, Bantu Kulit Lebih Lembap dan Sehat
-
6 Shio Diprediksi Bakal Beruntung pada 30 Desember 2025, Siap-Siap Dapat Rezeki!
-
5 Rekomendasi Parfum Lokal yang Wanginya Nempel 12 Jam di Baju, Harga Terjangkau
-
Menjelang 2026, Ini Ulasan Tren Hunian, Ruang Kerja, dan Wellness di Asia
-
Tren Kota Modern di Asia: Mulai dari Bangunan, Teknologi, hingga Gaya Hidup
-
4 Sepatu Lokal Mirip Samba yang Stylish dan Terjangkau Mulai Rp200 Ribuan
-
Katalog Promo Tebus Murah Alfamart Mulai Rp5 Ribu, Cek sebelum Berakhir!
-
6 Cushion dengan Hasil Akhir Velvet Matte untuk Tampilan Halus seperti Beludru
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
-
Daftar Promo Makanan Spesial Akhir Tahun 2025, Hidangan Jepang hingga Kopi Kekinian