Suara.com - Nonton film porno atau film bokep di kantor bukan hanya membahayakan diri sendiri karena berisiko kecanduan, tapi juga bisa membahayakan perusahaan. Apa penyebabnya?
Sadar atau tidak, tapi banyak karyawan yang mengakses situs film bokep menggunakan WiFi kantor, baik sekedar mengunduh atau terang-terangan berani menontonnya di tempat kerja.
Mirisnya, karyawan mengakses situs porno jarang dianggap sebagai masalah keamanan atau cyber, tapi hanya dikaitkan pada masalah SDM yang membuat personalia harus turun tangan.
Melansir Entrepreneur, Rabu (2/8/2023) kebiasaan buruk karyawan ini bisa membawa perusahaan dalam bahaya besar. Ini karena jika komputer karyawan atau perangkat pribadinya memiliki akses ke data atau jaringan kantor virus atau hacker bisa mudah terkoneksi dengan data internal perusahaan.
Perlu diketahui, di situs online sudah banyak peredar malware tradisional yang berkembang biak secara alami. Tapi para penjahat atau hacker akan membuat aplikasi atau situs film bokep palsu untuk memikat orang sehingga menginstal program jahat ini di perangkat seluler mereka.
Apalagi saat ini ada aplikasi FakeApp, yang semakin mempermudah penjahat membuat konten pornografi atau film bokep palsu menggunakan gambar orang sungguhan.
Hasilnya teknologi ini bisa mendorong siapapun berbuat jahat, dengan tujuan pelecehan maupun pemerasan.
Jadi kesimpulannya, jika karyawan membuka situs film bokep atau situs porno yang mengandung malware jahat, maka data perusahaan akan terancam. Inilah sebabnya, karyawan kerap jadi mata rantai terlemah dalam program keamanan dunia maya bisnis di bidang apapun.
Bukan hanya ancaman pelecehan, pemerasan hingga data perusahaan yang terancam. Saat banyaknya iklan pop-up yang beredar di situs, maka ini bisa membuka peluang kata sandi akun diretas. Bahkan pemerasan ini bisa juga digunakan untuk mendapatkan akses langsung ke rekening perusahaan.
Baca Juga: Hobi Nonton Film Bokep Bikin Kemampuan Seks Makin Jago Di Ranjang? Penelitian Bilang Gini
Metode ini penipuan dan pemerasan ini masuk dalam kategori phishing konten dewasa. Menurut Laporan Kaspersky Lab 2018 menemukan 23 keturunan malware yang menggunakan konten porno menyembunyikan fungsi aslinya. Bahkan diperkirakan 1,2 juta pengguna seluler menghadapi jenis malware ini tahun 2017 lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
Terkini
-
Apa Perbedaan Padel dan Tenis? Begini Aturan Mainnya
-
Siapa Mantan Istri Fahmi Bo? Setia Merawat Sang Aktor Meski Sudah Cerai
-
7 Rekomendasi Sepatu Padel Terbaik, Stabil Tanpa Risiko Terpeleset
-
Kenapa Belakangan Cuaca Terasa Sangat Panas? Kenali Apa Itu Kulminasi Matahari
-
6 Rekomendasi Skincare Whitening Terbaik untuk Mencerahkan Wajah
-
Terpopuler: Berapa SPP di Sekolahnya Gibran? Sehari 10 Ribu Masih Bisa Nabung
-
Gaya Hidup Sehat dan Ramah Bumi, Tren Baru yang Kian Dekat dengan Anak Muda
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam