Suara.com - Kata "bajingan" baru-baru ini telah menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Perbincangan itu dipicu dari lontaran Rocky Gerung saat menyebut Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi.
Rocky Gerung menyebut Jokowi bajingan sebagai kritiknya atas sikap sang Presiden yang gencar mempromosikan IKN.
Terlepas dari popularitasnya dalam percakapan online, banyak yang masih belum sepenuhnya memahami arti kata bajingan sebenarnya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Dalam artikel ini, akan dibahas arti kata "bajingan" dari berbagai sudut pandang, termasuk pemahaman masyarakat di berbagai daerah.
Bajingan: Umpatan atau Makian?
Sebagai kata yang kerap digunakan dalam percakapan, terdapat persepsi bahwa "bajingan" adalah bentuk umpatan atau makian. Beberapa pandangan mengaitkan kata ini dengan konotasi kasar yang mungkin tidak pantas digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Namun, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih akurat, mari kita lihat pengertian yang dicatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang resmi.
Arti Bajingan Menurut KBBI
Menurut KBBI yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, "bajingan" diartikan sebagai penjahat, pencopet, atau seseorang yang memiliki perilaku kurang ajar. Meskipun seringkali dianggap sebagai kata kasar atau makian, KBBI mencatat makna ini untuk kata "bajingan."
Dari Sudut Pandang Daerah: Yogyakarta
Baca Juga: Kritik Menggelitik Jusuf Kalla ke Jokowi: Samakan dengan Era Pemerintahan Soeharto
Di berbagai daerah, terutama di Yogyakarta, makna "bajingan" dapat berbeda dari persepsi umum. Di sana, "bajingan" tidak diartikan sebagai umpatan atau makian, melainkan merujuk pada profesi gerobak sapi. Ini menunjukkan bahwa kata-kata dapat memiliki makna yang beragam tergantung pada konteks geografis dan budaya masyarakat setempat.
Makna Unik Lainnya: Bajingan di Magelang
Tidak hanya di Yogyakarta, Magelang juga memberikan makna unik untuk kata "bajingan." Di kawasan ini, "bajingan" mengacu pada jenis makanan, yaitu cemilan berbahan dasar ketela dengan rasa manis dan tekstur kenyal. Makanan ini umumnya ditemukan di wilayah Borobudur, menambah keragaman interpretasi dari kata yang sama.
Dalam perjalanan menelusuri arti kata "bajingan," bahwa sebuah kata bisa memiliki makna yang beragam dan konteksnya sangat penting dalam menentukan pemaknaan yang tepat.
Meskipun dalam beberapa kasus kata ini dapat dianggap kasar, penting bagi kita untuk selalu berusaha memahami konteks dan latar belakang sebelum membuat penilaian. Begitu pula dalam komunikasi, kita perlu lebih peka terhadap nuansa dan kultural yang mungkin berbeda-beda di berbagai daerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
4 Serum Viva untuk Usia 40 Tahun ke Atas: Samarkan Kerutan, Garis Halus, dan Flek Hitam
-
1 Lagi Adik Tingkat Jokowi Masuk Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo
-
Sosok Elizabeth Tjandra Istri Erick Thohir: Mualaf, Apa Pekerjaannya?
-
Apa Arti Eat The Rich? Istilah Viral dari Rakyat yang Kesal Pada Kesenjangan
-
Rincian Kekayaan Erick Thohir yang Capai Rp 2,4 Triliun: 2 Periode Menteri BUMN, Kini Jadi Menpora
-
Berapa Harga Buku Gibran The Next President? Viral Lagi Gegara Dinilai Tak Laku
-
5 Rekomendasi Bedak untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bisa Samarkan Kerutan
-
Rekam Jejak Karier Muhammad Qodari: Dari Peneliti, Diangkat Jadi Kepala Staf Kepresidenan
-
Pendidikan Kiran Soekarno, Cucu Presiden Pertama RI Ikut Bersihkan Sungai Tukad Bali Pasca Banjir
-
Menjelajahi Kuliner Malam Yogyakarta: Tak Sekadar Gudeg dan Angkringan