Suara.com - Dalam kehidupan sehari-hari, dihina dan dipermalukan adalah sesuatu menyebalkan yang tidak dapat diterima. Namun ketika berbicara tentang dunia seks, beberapa orang mungkin merasa berbeda.
Ya, tahukah Anda jika ternyata dihina dan dipermalukan berjalan seiringan dengan gairah seksual? Ya, hal tersebut diungkap oleh seorang pendidik seks bersertifikat Linnea Marie yang mengatakan kata-kata kotor saat seks justru bisa meningkatkan gairah seksual.
"Selama semua aktivitas dilakukan atas dasar suka sama suka, aman, dan tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain, tidak perlu melabeli hasrat atau fantasi sebagai abnormal atau tidak biasa,” kata seperti dilansir Mens Health.
Hal tersebut dikenal sebagai humiliation kink atau ketegaran penghinaan. Jadi, mengapa hal itu dapat membuat orang bergairah, dan bagaimana mencobanya dengan cara yang aman?
Ketegaran penghinaan adalah saat Anda terangsang secara seksual oleh penghinaan. Seperti yang dijelaskan Marie, itu berada di bawah payung BDSM sebagai bentuk masokisme seksual, yaitu saat Anda mendapatkan kesenangan dari hal-hal yang membosankan, menyakitkan, dan, ya, memalukan.
"Ketegaran penghinaan umumnya dilihat sebagai bentuk ketegaran verbal, di mana individu mengundang frasa dan kata-kata konsensual yang membuat mereka merasa terhina,” jelas Ness Cooper, seorang terapis dan seksolog residen untuk Je Joue.
Misalnya memanggil pasangan dengan "babi kecil", meludahinya, atau menamparnya dengan maksud untuk menghina. Ini adalah hal yang bagi sebagian orang sangat serbaguna, yang merupakan salah satu alasan mengapa ini bisa sangat menyenangkan.
Mengapa penghinaan membuat beberapa orang bergairah?
Manusia memiliki otak yang sangat kreatif, dan seks adalah dunia fantasi di mana pasangan dapat menjelajahi realitas yang berbeda.
Baca Juga: Suami Terlanjur Berhubungan Seks saat Istri Haid? Buya Yahya Bagi Cara Bertaubatnya
"Jika hidup kita selalu seimbang, atau jika kita terus mencari keharmonisan dalam kehidupan kita sehari-hari, sangat mungkin bahwa dalam kehidupan fantasi kita, kehidupan permainan seksual kita, kita akan mencari yang sebaliknya," kata Moushumi Ghose, MFT, terapis seks berlisensi.
Area otak yang sama memproses kesenangan dan rasa sakit, yang mungkin menjadi alasan beberapa orang menafsirkan penghinaan sebagai kenikmatan seksual.
"Ini kadang-kadang dapat berarti bahwa hal-hal yang menyakitkan dapat disalahartikan sebagai hal-hal yang menyenangkan, karena memicu pelepasan hormon perasaan-baik yang bercampur dengan kortisol," jelas Cooper.
Hal yang sama dapat terjadi selama aktivitas BDSM berbasis rasa sakit, seperti memukul.
Ada kemungkinan manfaat terapeutik untuk bermain dengan penghinaan
Meskipun permainan penghinaan bukanlah pengganti untuk pergi ke terapi, itu bisa menjadi terapi. Menurut Ghose, itu bisa menjadi cara untuk mencari keseimbangan dalam kesibukan kita.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Benarkah Jin Dasim Sebabkan Perceraian? Ini Faktanya Menurut Literatur Islam
-
Profil Chef Karen Carlotta Pengganti Chef Renatta di MCI Season 15, Dijuluki Queen of Cake
-
Atalia Gugat Ridwan Kamil, Ini 8 Alasan Syar'i yang Membuat Istri Boleh Minta Cerai
-
7 Tanda Wedding Organizer Red Flag, Calon Pengantin Harus Waspada
-
5 Serum Penumbuh Rambut Ampuh dan Aman, Harga Mulai dari Rp40 Ribuan!
-
Apa Saja 4 Jenis Perceraian dalam Islam? Tak Cuma Cerai Talak
-
Dari Cerita ke Citra: Cara Penulis Muda Membangun Identitas di Era Digital
-
5 Sepatu Running Lokal Siap Diadu Reebok Ori, Kenyamanan dan Kualitas Nomor 1
-
4 Foundation Minim Oksidasi untuk Hasil Makeup Cerah dan Tidak Kusam
-
Apakah 2 Januari 2026 Libur atau Cuti Bersama? Ini Keputusan Resmi Pemerintah